METRO- Pemerintah Kota Metro hadirkan 8 Dokter Hewan pada Rapat Koordinasi Pembentukan Rumah Sakit Hewan (RSH) Kota Metro, yang berlangsung di Guest House Rumah Dinas Walikota, Jumat (15/09/2023).
Kepala DKP3 Kota Metro Heri Wiratno, S.P. melaporkan bahwa kegiatan hari ini merupakan tindaklanjut dari peningkatan status Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Metro yang selama ini melayani kegiatan pelayanan kesehatan hewan yang akan ditingkatkan menjadi status Rumah Sakit Hewan.
“Maka dengan itu, kita menindaklanjuti hal tersebut dengan membentuk FGD (Focus Group Discussion) tingkat kecil 2 kali di Dinas Ketahan Pangan, Pertanian Perikanan Kota Metro,” ungkapnya.
Heri juga mengungkapkan bahwa ada 23 Tim skedul yang akan dilakukan pada tanggal 23 November 2023 yaitu soft launching pada tanggal 1 sampai 23. DKP3 akan membuat usulan Perwali dengan melakukan diskusi terlebih dahulu dengan kepala bagian organisasi, tata pemerintahan dan organisasi.
“Kami juga akan melakukan MoU dengan berbagai stakeholder terutama yang berkaitan dengan Rumah Sakit Mardi Waluyo dan rumah sakit lain, yang nantinya berkaitan dengan pencemaran lingkungan sekaligus pembuatan beberapa denah lokasi dan 23 skedul yang akan kami lakukan,”bebernya.
Sementara itu, Kepala BAPPEDA Kota Metro Anang Risgiyanto. SKM.,M.Kes menyampaikan ada beberapa hal yang mendasari berkaitan dengan pembentukan rumah sakit hewan di Kota Metro diantarannya yaitu sudah adanya 2 Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) di Kota Metro.
“Untuk membuat rumah sakit mekanisme yang di bangun juga akan mengunakan sistem rujukan dari Puskeswan,” katanya.
Berdasarkan data peningkatan jumlah pasien di Puskeswan Metro setiap tahunnya sudah merupakan potensi harus dilayani, sehingga sudah membutuhkan upaya-upaya rujukan dan pelayanan rawat inap atau rumah Sakit.
“Kemudian untuk data kepemilikan hewan peliharaan dan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeliharaan kesehatan hewan juga terus meningkat dan penting untuk dilakukan,” ujarnya saat memberikan pemaparan.
Anang menilai bahwa Kota Metro juga perlu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan hewan, dimana Kementerian Pertanian dalam penyelenggaraan kesehatan hewan sudah melakukan konsep one world,one health, one medicine serta melakukan upaya untuk menurunkan tingkat kesakitan atau penyebaran penyakit hewan zoonosis/non zoonosis.
“Dari beberapa latar belakang atau data-data ini, maka dibutuhkan pelayanan jasa medik veteriner yang akan melaksanakan 2 hal, yaitu praktik transaksi terapetik dan praktik konsultasi kesehatan hewan yang akan menjadi rohnya ketika kita menjadi rumah sakit,” jelasnya.
Untuk mewujudkannya, Anang menekankan bahwa diperlukan tempat usaha jasa medik veteriner yang dijalankan oleh suatu menejemen dengan dipimpin oleh seorang dokter hewan sebagai penanggungjawab. Memiliki fasilitas untuk pelayanan gawat darurat, laboratorium diagnostik, rawat inap, unit penanganan intensif, ruang isolasi, serta dapat menerima jasa layanan medik veteriner yang bersifat rujukan dan menjadi cikal-bakal rumah sakit hewan di Kota Metro.
“Perubahan Puskeswan ini menjadi rumah sakit hewan diharapkan dapat menjadi pertumbuhan ekonomi baru di Bumi Sai Wawai,” ucap Anang.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Metro dr. H. Wahdi Siradjuddin, Sp.OG (K), M.H. berharap dengan hadirnya Rumah Sakit Hewan di Kota Metro dapat menumbuhkan rasa sayang manusia terhadap hewan dan dapat memberikan banyak manfaat yang diperoleh, diantarannya menyelamatkan manusia dari penyakit yang bersumber dari hewan.
“Kita ingin memperhatikan potensi yang ada sekarang di Kota Metro dengan sumber pembangunannya ke depan dalam RPJP, dimana Kota Metro adalah kota pendidikan. Metro tentu harus menjadi pusat kegiatan wilayah yang sudah ditentukan oleh pusat, pusat jasa, pendidikan, kesehatan, dan perdagangan,”tuturnya.
Dalam proses pembentukan Rumah Sakit Hewan, Wahdi juga berpesan kepada seluruh pihak yang terkait untuk dapat betul-betul membaca dan mempelajari prosedur perencanaan yang dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan.
“Kedepan bahwa kita menyelenggarakan UPTD. Rumah Sakit Hewan betul-betul dengan perencanaan yang baik, matang dan berkelanjutan. Bagaimana ke depan Metro adalah pusaka yang memiliki sumber daya manusia yang baik,” ungkapnya.(hum)