Kejagung Bakal Limpahkan Berkas Perkara CPO Bulan Depan

1,914 views

JAKARTA- Kejaksaan Agung (Kejagung) bakal limpahkan tahap 1 berkas perkaran dugaan tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) bulan depan.

Ini dinyatakan Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejaksaan Agung Supardi.

“Mudah-mudahan pertengahan bulan depan sudah (pelimpahan) tahap 1,” kata Supardi di Gedung Bundar, Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat malam (27/5/22).

Supardi menyebut, saat ini pemeriksaan saksi-saksi masih berjalan.

hari ini (Jumat) masih ada beberapa saksi perkara CPO yang dimintai keterangan, hanya saja tidak dipublikasi oleh Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung.

Menurutnya, pemeriksaan saksi-saksi untuk memperkuat penyelesaian berkas perkara 5 tersangka CPO.

“Pokoknya (saksi) CPO semua (diperiksa), yang masih memperkuat inilah (berkas perkara),” ujar Supardi.

Supardi mengatakan tidak menutup kemungkinan pihaknya melakukan pengembangan dengan menyasar tersangka lain di luar 5 orang yang sudah ditetapkan tersangka.

Namun, saat ini pihaknya berkonsentrasi penuh untuk secepatnya melimpahkan tahap I perkara korupsi CPO.

“Kalau persoalan pengembangan ya itu kami lihat nanti, dalam arti perkara ini paling tidak selesai dulu,” ujarnya.

Menteri Perdagangan Luthfi bakal dimintai keterangan?

“Kita lihat nanti relevansi dengan kebutuhan untuk pembuktian saja,” kata Supardi.

Pemeriksaan saksi terakhir yang dirilis Puspenkum Kejaksaan Agung, Jumat (20/5/22), yakni Direktur Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) inisial AHP.

Diketahui, Kejagung telah menetapkan tersangka 5 orang dalam perkara korupsi pemberian fasilitas ekspor CPO dan produk turunannya, termasuk minyak goreng yang terjadi pada bulan Januari 2021 sampai Maret 2022.

Kelima tersangka adalah Indrasari Wisnu Wardhana selaku Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu) Kementerian Perdagangan.

Kemudian 4 orang lainnya dari pihak swasta, yakni Master Parulian Tumanggor selaku Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, Senior Manager Corporate Affairs PT Pelita Agung Agrindustri/Permata Hijau Group Stanley MA.

BACA JUGA :   Hadiri HUT PSMTI Lampung, Arinal: Lakukan Pengembangan Potensi Seni Budaya

Berikutnya Picare Tagore Sitanggang selaku General Manager di Bagian General Affair PT Musim Mas serta Pendiri dan Penasihat Kebijakan/Analisa PT Independent Research and Advisory Indonesia Lin Che Wei.

Akibat perbuatan para tersangka, mengakibatkan timbulnya kerugian perekonomian negara, yaitu kemahalan serta kelangkaan minyak goreng sehingga terjadi penurunan konsumsi rumah tangga dan industri kecil yang menggunakan minyak goreng dan menyulitkan kehidupan rakyat. (ant/dim).