PESAWARAN- Sempat Viral di medsos pemberitaan tentang Aulia Asih, Pasien Balita penderita Jantung Bocor. Tak ingin di bully, Pemkab Pesawaran melalui Dinas Kesehatan setempat langsung ambil langkah menghidupkan kembali BPJS Gratis keluarga pasien balita penderita jantung bocor tersebut.
“Benar, kami sudah berusaha menginformasikan kepada pihak keluarga bahwa kepesertaan BPJS gratis, untuk sementara sekarang ini, belum ada, Tapi nanti untuk menyelamatkan nyawa balita, sementara kita selesaikan dulu tunggakan yang ada,” kata Sekretaris Dinkes Pesawaran, Andhika, Jumat, (13/9/24)
“Sekarang, untuk langkah cepatnya, kami sedang mencari kuota dari peserta yang sudah pindah ke luar kota atau yang sudah meninggal dunia, Biar bisa langsung mengganti kepesertaan BPJS gratis, untuk balita tersebut,” imbuhnya
Nanti sambungnya, setelah kuota BPJS Kesehatan gratisnya sudah ada, maka balita tersebut masuk ke dalam peserta prioritas melalui dana APBD Kabupaten Pesawaran.
Disinggung, banyaknya BPJS Kesehatan warga Pesawaran banyak yang non aktif,
“Kami pastikan kalo BPJS dari APBD Kabupaten Pesawaran tidak ada yang di non aktifkan. Biasanya peserta BPJS Kesehatan yang non aktif tersebut, lebih berasal dari dana APBN atau APBD Provinsi,” jelasnya
“Kalo kepesertaan BPJS Kesehatan di Kabupaten Pesawaran, saya jamin tetap ready dan terlayani,” pungkasnya
Diberitakan sebelumnya, Miris, derita yang harus diterima sosok balita mungil bernama Aulia Asih Gavaputri (2), buah hati dari pasangan Juli Irawan (26)dan Priska (24), warga Desa Kagungan Ratu, Kecamatan Negeri Katon, yang dari hasil diagnosa Dokter di vonis telah menderita kebocoran pada jantungnya.
Menurut penjelasan dari Ayah Aulia Putri, Juli Irawan (27) menuturkan, kalau dalam menjalani perawatan, anaknya sudah bulak balik masuk Rumah Sakit.
“Yang saya ingat sudah 4 kali anak saya itu dirawat di Rumah Sakit, dari RSUD Pesawaran, RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung dan sekarang di RS GMC ini,” jelasnya.
Hanya saja kata Irawan, yang sangat di sesalkannya BPJS gratis, yang diberikan Pemkab Pesawaran, sudah di non aktifkan atau tidak aktif lagi sejak 2023 lalu, sementara dirinya memiliki keterbatasan ekonomi, yang tidak mampu untuk membayar BPJS reguler.
Apalagi ungkapnya dengan suara parau, setelah Dia mengetahui besaran biaya yang disodorkan RS RSUD Pesawaran, apabila Aulia harus dirawat dengan Kartu BPJS Reguler.
“Uang darimana saya Pak, kalo untuk biaya operasinya saja sampai sekitar Rp 40 jutaan begitu, belum biaya lainnya, wong untuk hidup keluarga sehari-hari saja, kami kembang kempis,” ungkapnya hampir menangis.
Mungkin tinggal satu lagi, harapan yang dapat membantu dan menolong keluarganya keluar dari penderitaan yang dialaminya tersebut.
“Ya, tinggal uluran tangan dari Pemerintah Kabupaten Pesawaran dan instansi terkait kesehatan saja, yang bisa memberikan harapan agar Aulia tetap dapat dirawat dan berobat secara intensif di Rumah Sakit, ya tinggal itu lagi,” harapnya pasrah (rid)