Pj Bupati Lampung Barat Pimpin Upacara Harkitnas ke-116 dan Hari Pendidikan Nasional

1,453 views

Lampung Barat – Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung Drs. Nukman M.M bertindak sebagai Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Ke-116 dan Hari Pendidikan Nasional Tingkat Kabupaten Lampung Barat.

Upacara berlangsung di Halaman Kantor Bupati Lampung Barat, Senin 20 Mei 2024. Turut dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Drs. Adi Utama, Asisten, Staf Ahli Bupati, Kepala Perangkat Daerah, dewan guru SD, SMP, SMA beserta wali murid.

Dalam amanatnya, Nukman menjelaskan, tepatnya pada 20 Mei 1908 lalu lahir organisasi Boedi Oetomo yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia.

“Hari berdirinya Boedi Otomo inilah yang kelak menjadi simbol dari hari kebangkitan nasional yang kita rayakan hari ini,” jelas Nukman.

Apa yang telah digagas Boedi Oetomo dan organisasi lainya, kemudian dirumuskan bung Karno sebagai jembatan emas Kemerdekaan dibayangkan bung Karno sebagai sebuah jembatan emas yang akan membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera.

“Di sinilah Bung Karno mengingatkan kita pentingnya momen agar kita mengambil keputusan yang tepat dan cermat untuk membawa kita pada jalan yang mengarah kepada kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ungkap nukman.

Hari ini, lanjut Nukman, bahwa kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa.

“Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadary beragam tantangan dan peluang baru. kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru,” ujarnya.

Selain itu, Nukman menuturkan jika bonus demografi yang dimiliki Indonesia haruslah dikelola dengan kebijaksanaan.

Salah satu yang berpeluang menjadi penopangnya adalah adopsi teknologi digital. Sebab tingkat penetrasi internet di indonesia telah mencapai 79,5% dari total populasi. ini diperkuat dengan potensi ekonomi digital asean yang diperkirakan meroket hingga 1 triliun usd pada tahun 2030.

BACA JUGA :   Pemprov Lampung Gelar Pengajian Akbar di Kabupaten Lampung Barat

Sementara itu dalam aspek bisnis, sosial, dan ekonomi, transformasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis.

“Sementara itu, dalam aspek sosial dan lingkungan, transformasi digital mampu meningkatkan akses terhadap berbagai teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,” kata nukman.

“Potensi-potensi ini tentu mendukung percepatan transformasi digital, sekaligus membuka peluang bagi indonesia untuk keluar dari middle-income trap,” lanjutnya.

Nukman berharap perekonomian indonesia harus tumbuh di kisaran 6 hingga 7% untuk dapat mencapai target negara berpendapatan tinggi atau negara maju pada tahun 2045.

“Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju indonesia emas 2045,” sebutnya.

“Mari kita rayakan kebangkitan Nasional kedua menuju Indonesia emas,” ajaknya.

Kemudian terkait peringatan hari pendidikan nasional tahun 2024, Nukman mengatakan wajah baru pendidikan dan kebudayaan indonesia sedang dibangun bersama dengan gerakan merdeka belajar.

“Kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas,” ujarnya.

“Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya. Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus,” paparnya.

Terkahir, nukman berharap dengan apa yang telah diusahakan selama ini harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan.

“Selamat hari pendidikan nasional. mari terus bergotong royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan merdeka belajar,” pungkasnya. (*)