Direktur Pembiayaan Kementan Apresiasi Peternakan Terintegrasi Balaraja

2,456 views

BANTEN- Direktur Pembiayaan Pertanian, Kementerian Pertanian, Indah Megahwati sambangi peternakan terintegrasi yang didirikan oleh pengusaha agribisnis nasional, Arie Triyono (31/3/24).

Diketahui, peternakan yang merupakan unit usaha ini di bawah bendera grup PT. Lembu Setia Abadi Jaya (LSAJ) di Balaraja, Tangerang, Banten.

Dalam kunjungannya ini, Indah ingin mensinergikan visi pemerintah dan pelaku agribisnis di tanah air dalam peningkatan ketahanan pangan nasional. Salah satunya dengan melihat langsung fasilitas modern dan praktek terbaik yang diterapkan di peternakan tersebut.

Indah mengapresiasi fasilitas dan kandang-kandang sapi modern yang dirintis oleh PT. LSAJ.

“Saya melihat bahwa perusahaan ini tidak hanya fokus pada produktivitas, tetapi juga kesejahteraan hewan-hewan ternaknya,” ujar Indah Megahwati lewat keterngan tertulisnya, Senin (1/4/24)

Salah satu perhatian pada hewan ternak, pada jam-jam tertentu, petugas peternakan memperdengarkan sholawat di kandang sapi. Hal ini menurut Indah merupakan inovasi yang sangat baik.

“Saya sangat mengapresiasi upaya PT. LSAJ dalam menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman bagi sapi-sapinya. Praktek seperti ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan hewan, tetapi juga pada produktivitasnya,” tambahnya.

Selain memberikan apresiasi, Indah juga menyatakan bahwa PT. LSAJ layak menjadi contoh dan menjadi bapak angkat bagi para peternak lokal di Indonesia.

“Dengan praktik- praktik terbaik yang diterapkan di PT. LSAJ, saya yakin perusahaan ini dapat menjadi inspirasi bagi para peternak lokal di seluruh Indonesia. Saya berharap semakin banyak peternak yang dapat mengadopsi praktek-praktek yang telah berhasil diterapkan di sini,” tukas Indah.

Melalui kunjungan ini, Indah berharap dapat memberikan dorongan positif bagi pengembangan industri peternakan di Indonesia. Serta mendorong adopsi praktik terbaik dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hewan ternak dan produktivitas peternakan secara keseluruhan.

BACA JUGA :   TOK! Hakim Tipikor Jebloskan Jaksa Pinangki 10 Tahun Penjara

Pada bagina lain, dalam upaya memperkuat industri peternakan lokal, Direktorat Pembiayaan Pertanian menjajaki langkah strategis dengan melirik PT. LSAJ sebagai potensial off taker bagi peternak-peternak lokal di Indonesia.

“Perusahaan yang besar seperti LSAJ ini bisa menjadi bapak angkat atau off taker bagi peternak-peternak yang kecil. Mari kita bekerja sama dengan lembaga permodalan. Salah satunya yang akan kita tawarkan adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR yang terintegrasi dengan off taker dan bersinergi dengan mitra peternaknya. Di sini akan terjadi sinergi antara pemerintah, off taker, dan peternak,” papar Indah.

Indah pun menerangkan keuntungan bunga rendah yang ditawarkan oleh KUR.

“Karena KUR ini memiliki bunga yang cukup rendah. Apabila kita bekerja sama dengan off taker, mereka akan menjadi afiliasi yang memberikan apa saja yang dibutuhkan peternak, seperti pakan berkualitas, bibit, pelatihan, dan pendampingan. Di sini, PT. LSAJ sebagai off taker bersama dengan perbankan, memberikan pembiayaan permodalan yang mudah, murah, dan efisien bagi peternak kita,” papar Indah.

Masih menurut Indah, rencana kemitraan antara Direktorat Pembiayaan Pertanian, LSAJ, dan peternak lokal diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan bagi semua pihak terlibat. Dengan adanya dukungan pembiayaan yang efisien dan kemitraan strategis, diharapkan sektor peternakan Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian negara.

Sementara itu, Arie Triyono, pemilik PT. LSAJ, menyambut baik apresiasi Indah. Arie menegaskan pentingnya implementasi KUR dengan manajemen yang baik.

“Saya berharap KUR ini tidak asal-asalan. Jadi betul-betul ada perubahan manajemen yang baik,” ujar Arie.

Arie menjelaskan sistem kelompok tani ternak tanggung renteng.

“Jadi misal 25 orang membentuk satu kelompok, ada ketua, sekretaris, dan bendahara. Jadi misal ada 2 orang yang nakal, maka 23 orang harus bertanggung jawab terhadap 2 orang yang nakal tadi,” kata Arie.

BACA JUGA :   Run Race 10 K Pekan Sehat PT Timah Tbk Sukses Digelar, Jadi Ajang Pemanasan Porprov Babel

“Hrus tercover asuransi juga. Saya selaku off taker-nya aman, bank-nya aman, dan masyarakatnya juga aman,” lanjutnya.

Pada kesempatan ini, Arie juga mengungkapkan rencana PT. LSAJ ke depan, dalam memperluas operasi dan kontribusinya terhadap masyarakat.

“Kami sudah punya RPH di NTB dan kami tahun ini bangun RPH di Balaraja. Disini sudah kami siapkan tambahan lahan 2,5 hektar khusus untuk RPH. Di Kertajati juga sudah kami bangun satu kawasan eduwisata 117 hektar yang akan kita padu dengan peternakan berkelanjutan. Sementara di Balaraja ini kami akan jadikan integrated farming,” ungkapnya. (rls/dim)