Bandar Lampung – Universitas Lampung (Unila) melakukan pembukaan pembangunan Laboratorium Pendidikan Karakter (Masjid Al Wasii). Groundbreaking secara simbolis diawali dengan penghancuran teras depan Masjid Al Wasii oleh Rektor Unila Prof. Dr. Karomani, M.Si., Senin, 18 Juli 2022.
Selain para wakil rektor, acara turut dihadiri para dekan, direktur pascasarjana, para wakil dekan, wakil direktur pascasarjana, ketua lembaga, kepala biro, ketua SPI, kepala UPT, direktur BPU, para koordinator bagian, dan para pengurus Masjid Al Wasii.
Dr. Arif Sugiono, M.Si., selaku PPK Unila melaporkan, pembangunan Masjid Al Wasii dialokasikan menelan anggaran sekitar 35 miliar rupiah dengan dua tahap periode pengerjaan. Tahap pertama, pembangunan struktur masjid yang akan dikerjakan pada tahun 2022 dan tahap pengerjaan arsitektur tahun 2023.
Pembangunan Masjid Al Wasii ditargetkan berfungsi kembali dan diresmikan pada akhir tahun 2023 dengan penambahan pada sayap kanan dan kiri bangunan berkapasitas lebih besar sehingga mampu menampung 6.000 hingga 8.000 jamaah.
Masjid Al Wasii Unila yang baru akan dilengkapi menara yang menyimbolkan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, yakni memiliki 8 segmen menara, 17 anak tangga, dan ketinggian menara 45 meter.
Selain itu akan dilengkapi 9 kubah terdiri dari 1 kubah besar dan 8 kubah kecil yang mengelilingi. “Insyaallah akan menjadi kebanggaan baru untuk kita di akhir tahun 2023,” kata Dr. Arif.
Pembangunan Masjid Al Wasii penting untuk dilakukan seiring bertambahnya jumlah mahasiswa yang berkuliah di Unila.
Prof. Karomani menjelaskan, mahasiswa Unila sudah hampir 40 ribu orang. Selain itu, dalam waktu dekat, Rumah Sakit Pendidikan Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Unila juga akan mulai beroperasi.
Meskipun dalam prosesnya pembangunan sempat mengalami berbagai tantangan dan hambatan. Ia bersyukur saat ini pembangunan masjid dapat dilakukan. “Dan sekarang subhanallah, alhamdullilah, cita-cita kita bersama menjadi kenyataan,” katanya.
Dia berharap pengerjaan struktur Masjid Al Wasii dapat selesai dalam waktu 164 hari kerja sehingga dia bisa meresmikan masjid tersebut sebelum masa jabatannya sebagai rektor Unila berakhir. (*)
