Terjatuh Di Kamar Mandi, Kepala Dinas Koperindag Tanggamus Meninggal Dunia

442 views

Tanggamus – Kabar duka kembali menyelimuti Pemkab Tanggamus, salah satu pejabatnya yakni Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Diskoperindag) Mairosa meninggal dunia, Senin (17/8)

Kabar Mairosa meninggal dunia ini dibenarkan Sekretaris Dinas Kominfo Tanggamus Derius Putrawan.

“Iya, informasi seperti itu, terjatuh dari kamar mandi, setelah upacara dilapangan, jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batin Mangunang Kotaagung,” ujar Derius.

Sementara di rumah sakit Batin Mangunang Kotaagung sejumlah pejabat Pemda Tanggamus terlihat berdatangan seperti Asisten Bidang Administrasi Jonsen Vanisa, Asisten Bidang Ekobang Sukisno, Kadis PPPA, Dalduk dan KB Edison, Staf Ahli Bupati Hery Heryadi dan sejumlah pejabat di lingkungan Disperindagkop UMKM.

Rekan almarhum Mairosa, Edison mengatakan mendapati almarhum dalam posisi sudah tergeletak tidak sadarkan diri didalam kamar mandi sekretariat daerah.

“Almarhum kekamar mandi usai upacara bareng saya seusai upacara. Setelah tabur bunga di TMP saya mau kekamar mandi lagi,tapi pintu terkunci, digedor-gedor tidak ada respon, akhirnya saya insiatif panggil petugas cleaning service untuk memanjat, pas dilihat ternyata didalam adalah Mairosa,”kata Edison.

Dilanjutkan Edison begitu mengetahui didalam kamar mandi itu adalah Mairosa dirinya langsung memeriksa tubuh Mairosa ternyata sudah meninggal dunia.

“Saya berani mendekat dan membopong karena tahu, dia punya riwayat jantung selama ini memang sering mengeluh jantung,”ujar Edison.

Sementara, dokter UGD RS Batin Mangunang Kotaagung dr Mirza mengatakan bahwa Mairosa tiba di rumah sakit sudah dalam keadaan meninggal dunia. Dirinya menduga kuat bahwa Mairosa terkena serangan jantung hal ini didasari dari keterangan dari para kolega Almarhum yang mengantar.

“Kalau berdasarkan cerita rekan almarhum, sebelum tidak sadarkan diri almarhum mengalami Tremor atau getaran, lalu ada riwayat jantung juga.Jadi kemungkinan serangan jantung,” ujar Mirza.

BACA JUGA :   Papua Barat Diguncang Gempa Magnitudo 6,1

Dilanjutkan Mirza bahwa, dalam penanganan jenazah Mairosa dilakukan sesuai protokol kesehatan, petugas medis yang membawa jenazah juga menggunakan APD lengkap.

“Tadi dilakukan Swab sebab kalau Rapid sudah tidak akurat lagi karena meninggalnya sudah satu jam, sampel Swab dikirim ke RSUD Pringsewu,” kata dia. (zim/feb)