Petani di Tubaba Gelar Aksi Damai Minta Harga Singkong Naik

3,741 views

TUBABA- Harga singkong turun, ratusan masyarakat asal kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) lakukan aksi damai (protes) kepada pihak perusahaan pabrik singkong milik PT. Bumi Waras (BW).

Aksi damai tersebut dilakukan sejumlah petani di depan pintu gerbang (pintu masuk) pabrik yang terletak di Tiyuh Penumangan kecamatan Tulang Bawang Tengah, kabupaten setempat, Senin (09/12/2024).

Selang beberapa jam aksi damai yang dilakukan oleh sejumlah petani singkong itu, perwakilan dari para petani diperkenankan masuk ke perusahaan untuk menyampaikan apa yang menjadi tuntutan mereka.

Hadir pada kegiatan perundingan perwakilan petani tersebut, koordinator lapangan (korlap) Andika, Kabag OPS polres Tubaba Kompol Hendra Gunawan, danramil Tulang Bawang Tengah Kapten Inf. Tukiran, Kapolsek Tulang Bawang Tengah Kompol Sarial, dan kepala tiyuh (desa) Penumangan Baru Saikudin. Serta perwakilan dari pihak perusahaan Willi Sintenis dan lainnya.

Dikatakan korlap aksi Andika tuntutan yang mereka sampaikan kepada pihak perusahaan yaitu naikan harga Singkong, turunkan potongan, dan perbaiki timbangan. Dengan dilakukannya aksi damai tersebut diharapkan adanya kebijakan dari pihak perusahaan untuk dapat memenuhi tuntutan para petani.

“Kami melakukan aksi damai seperti ini untuk meminta perusahaan dapat menaikan harga Singkong yang saat ini turun dengan harga 970,-+ potongan 15%. Sementara sebelumnya pada kisaran 1.070,-+ potongan” kata Andika.

“Dengan naik turunnya harga Singkong yang tidak menentu dan mendadak seperti ini membuat kami para petani merasa dirugikan. Sementara harga obat- obatan pertanian dan pupuk melambung tinggi, terus naik tidak berimbang dengan harga jual singkong panen kami,” lanjutnya.

Dikatakannya, bila pihak perusahaan mengatakan alasan turunnya harga Singkong milik petani dikarena dampak dari turunnya harga tepung tapioka atau sagu di pasaran maka itu adalah pernyataan tidak benar.

“Karena selama ini tepung tapioka harganya stabil. Dan kita semua mengetahui bahwa kita semua mengkonsumi tapioka atau sagu itu,”ujarnya.

Sementara perwakilan perusahaan pabrik singkong Bumi Waras (BW) Penumangan Willi Sintenis didampingi beberapa orang dari pihak perusahaan, juga menyebutkan pihaknya akan berkoordinasi dengan pimpinan perusahaan di Bandar Lampung atau Jakarta.

Pihak perusahaan hingga saat ini belum memberikan jawaban. Belum dapat menentukan kebijakan yang menjadi wewenang pimpinan mereka. Namun pihak perusahaan meminta tengang waktu untuk memberikan jawaban atas tuntutan para petani singkong tersebut pada keesokannya. (*)