Tidak Libatkan Masyarakat Adat? Ini Kata Kadis Pariwisata Pesawaran

1,661 views

PESAWARAN- Kepala Dinas Pariwisata  (Dispar) Kabupaten Pesawaran, Anggun Saputra lakukan klarifikasi guna meluruskan atas tudingan  yang menyebut dirinya sengaja tidak melibatkan masyarakat adat dalam setiap program kegiatan yang dilaksanakan.

Terlebih lagi terhadap pernyataan yang menyebutkan pihaknya dikatakan seolah menghalangi  terhadap pembangunan industri pariwisata daerah setempat.

” Bagaimana mungkin itu saya lakukan, coba lihat dulu rekam jejaknya. saya ini siapa, orang mana, keturunan sapa. Saya asli putra daerah, lahir dan besar di sini. Gelar adat saya, Sultan yang Tuan. Sejak kecil hidup dalam budaya daerah,  apa iya saya sanggup berbuat seperti yang dituduhkan itu,” ucap Anggun, saat di hubungi via ponsel, Senin (29/5/23)

Apa lagi terhadap ungkapan Ketua Umum Majelis Punyimbang Adat Lampung ( ) Kabupaten Pesawaran Farifki Zulkarnayen Arif gelar Suntan Junjungan Makhga, yang mengatakan, sudah sekian lama  MPAL tidak  dilibatkan dalam setiap even yang diselenggarakan  Dispar setempat.

Menurut Anggun Pernyataan ketua MPAL ini,  terkesan tendensius dan disayangkan, pasalnya pihaknya sangat menyadari sekali, terhadap sumbangsih keberadaan dari masyarakat adat. Sebab kata Anggun tidak mungkin kemajuan Pariwisata suatu daerah, bisa berjalan tampa adanya keterlibatan unsur budaya dan kearifan lokal masyarakat daerah itu sendiri.

” Jadi sangat naif rasanya, kalo saya sampai menyepelekan atau mengabaikan keberadaan masyarakat adat yang ada, terlebih dalam upaya membangun dan memajukan pariwisata daerah sendiri,” ujarnya

Lagian ujar Anggun, kalau persoalannya  karena merasa tidak diundang, terkait kehadiran menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Perekraf), Sandiaga Uno ke kabupaten setempat beberapa hari lalu.

Itu kan sambungnya, merupakan acaranya kementrian Perekraf, mereka yang menentukan segalanya bukan dirinya. Disini pihaknya hanya ditujuk dan dipercaya sebagai tuan rumah dari kehadiran seluruh 14 kabupaten/ kota di Provinsi Lampung.

BACA JUGA :   Bupati Pesawaran Dendi Harapkan Festival Belimau Jadi Pelestarian Adat dan Budaya serta Promosi Wisata

” Apalagi waktu kunjungannya juga sangat singkat dan terbatas, dimana semua akses mutlak kementrian yang mengatur, kita hanya mengurus tempat dan mensupport agar acara sukses , tidak lebih” tukasnya

” Dari ketulusan hati, kalo ada sikap kata tidak berkenan, saya mohon maaf kepada semua, bukan  mau membela diri. Sebab kata pepatah” tidak ada gading yang tak retak,” tutupnya.(rid)