Unila Resmikan Semnas XXV PBBMI Dies Natalis ke 57

477 views

Bandra Lampung – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan Seminar Nasional Perhimpunan Biokimia dan Biologi Molekuler Indonesia (PBBMI) XXV dalam rangkaian Dies Natalis ke-57 Unila secara offline di Grand Krakatau Ballroom Swiss-Belhotel dan online melalui zoom meeting, Kamis, 25 Agustus 2022.

Kegiatan ini dibuka Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unila Prof. Dr. dr. Asep Sukohar, S.Ked., M.Kes., dan turut dihadiri Ketua pengurus pusat PBBMI Dr. Dra. Rahmawati Ridwan, Apt., M.S.

Adapun keynote speaker pada kegiatan ini, Guru Besar International Islamic University Malaysia Prof. Dr. Irwandi Jaswir dan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama FK dr. Razmi Zakiah Oktarlina, S.Ked., M.Farm.

Ketua Panitia Dr. Si. dr. Syazili Mustofa, M.Biomed., dalam laporannya menyampaikan, semnas bertajuk Sumbangan Biokimia dan Biologi Molekuler untuk Kemandirian dan Daya Saing Bangsa ini akan digelar selama dua hari, 25-26 Agustus 2022.

Prof. Asep saat membuka kegiatan menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta seminar setelah dua tahun tidak mengadakan kegiatan serupa secara offline karena pandemi Covid-19.

Sesuai yang disampaikan ketua panitia, kata Asep, tema seminar nasional ini selaras dengan upaya Unila dalam menginternasionalisasi institusinya sesuai renstra periode IV Membangun Daya Saing Regional dan Internasional (Developing Regional and International Competitiveness). “Dengan demikian semakin terbuka peluang untuk melakukan penelitian bersama,” ujarnya.

Dirinya juga mengapresiasi kegiatan ini dilihat dari jumlah peserta yang cukup banyak. Menurutnya hal itu menjadi potensi besar bagi perhimpunan sehingga harus difasilitasi agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.

Selain melakukan kegiatan seminar nasional PBBMI XXV, panitia melaksanakan kegiatan peluncuran e-Journal Acta Biochimica Indonesiana secara simbolis dengan pengguntingan pita. (*)

BACA JUGA :   Unila Gelar Workshop Curriculum Development “Innovation of Educational Capability of Medical Schools Responding to Infectious Diseases”