Kembangkan Teknologi Akselerator, Unila Teken MoU dengan NSTU Rusia

1,833 views

BANDAR LAMPUNG- Universitas Lampung (Unila) menandatangani MoU dengan Novosibirsk State Technical University (NSTU) Rusia untuk kerja sama pengembangan teknologi akselerator.

Penandatanganan MoU dilakukan secara daring antara Rektor NSTU Prof. Dr. Sc. Anatoly Bataev dan Rektor Unila Prof. Dr. Karomani, M.Si., Selasa, 18 Januari 2022.

Perwakilan NSTU Rusia yang hadir menyaksikan penandatanganan MoU di lantai 2 Gedung Rektorat Unila adalah The NSTU NETI Representative Fedor Leonov, Ph.D., sekaligus menjadi translater untuk rektor NSTU yang menyaksikan secara daring dari Rusia.

Dalam sambutan daringnya, Anatoly Bataev mengatakan, NSTU dan Unila akan melakukan kerja sama di bidang ilmu pengetahuan. Menurutnya, NSTU memiliki banyak kepakaran, terutama di bidang teknologi radiasi.

“Harapan saya setelah penandatanganan dokumen bisa masuk ke dalam pekerjaan riil sehingga kerja sama dengan Asia Tenggara, Indonesia, dan Unila, yang ada Provinsi Lampung menjadi lebih erat demi kepentingan kedua negara,” ujar Fedor Leonov menerjemahkan sambutan Anatoly Bataev yang disampaikan dalam bahasa Rusia.

Anatoly Bataev menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor Unila Prof. Dr. Karomani, M.Si., beserta jajaran atas kerja sama yang terjalin. Dia berharap kerja sama tersebut bisa dilakukan dalam jangka panjang.

Rektor Unila, Prof. Karomani sekilas menjelaskan tentang profil Unila yang memiliki 5 program doktoral, 34 program magister, 57 program sarjana, 3 profesi, dan 12 program diploma pada semua bidang studi, serta memiliki 8 fakultas dan satu pascasarjana.

“Unila berada di Provinsi Lampung, bagian dari Indonesia, sangat berpotensi untuk berbagai perkembangan industri. Saat ini ekonomi di Lampung didukung sektor pertanian, perdagangan, serta panas bumi dan pariwisata, juga memiliki prospek tinggi dan berkembang sangat pesat di provinsi ini,” kata Karomani.

BACA JUGA :   Pemprov Lampung Ikuti Rakor P3DN

Karomani menyambut baik kerja sama dengan NSTU di berbagai bidang dan sangat antusias dengan rincian kerja sama yang ditawarkan NSTU di bidang teknologi radiasi.

Selain itu, lanjut Karomani, Unila dan NSTU bisa berkolaborasi dalam bentuk pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian bersama, publikasi ilmiah, serta kegiatan akademik yang didukung kedua belah pihak.

“Akhirnya saya menyampaikan terima kasih kepada semua narasumber, panitia, dan semua pihak yang terlibat,” pungkas Karomani menutup sambutan.

Sedangkan, Fedor Leonov saat diwawancara di sela-sela acara menjelaskan, kerja sama bidang teknologi radiasi yang ditawarkan NSTU kepada Unila adalah berupa teknologi partikel akselerator yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang kehidupan, baik di bidang industri, pertanian, kedokteran, lingkungan, dan keamanan nasional maupun IPTEK modern.

Dia mencontohkan, teknologi partikel akselerator dapat digunakan untuk mensterilisasi produk pada industri makanan dengan membunuh mikroorganisme berbahaya melalui teknologi penyinaran.

“Teknologi ini tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan tapi juga untuk komersial. Untuk itu saya ingin ada usahawan yang terlibat dalam kerja sama ini nantinya,” kata Fedor Leonov. (hum)