Jakarta- Fadel Muhammad terpilih sebagai utusan DPD untuk kursi pimpinan MPR periode 2019-2024.
Ya, rapat pleno yang berlangsung tadi malam (2/10/19) di DPD RI itu berlangsung cukup alot dan harus diputuskan lewat mekanisme voting.
Mantan anggota DPR RI dari Partai Golkar itu berhasil meraih suara terbanyak, dengan 59 suara. Disusul GKR Hemas dengan 46 suara, Yorrys Raweyai dengan 16 suara, dan Dedi Iskandar Batubara sebanyak 5 suara.
untuk diketahui, Voting para anggota DPD yang baru resmi bertugas itu diikuti oleh 136 anggota dengan 126 suara sah.
“Dengan persetujuan rapat DPD RI menetapkan Fadel Muhammad sebagai pimpinan MPR dari unsur DPD, setuju?,” kata pimpinan rapat pleno DPD Abraham Liyanto.
“Setuju,” jawab anggota yang hadir diiringi bertepuk tangan.
Fadel merasa bersyukur bisa ditunjuk sebagai pimpinan MPR dari DPD. Tak main-main, rekan-rekannya bahkan meminta Fadel supaya bisa terpilih sebagai Ketua MPR.
“Saya diminta oleh teman-teman DPD agar bisa memperjuangkan DPD menjadi Ketua MPR,” ujar Fadel.
Ada tiga alasan yang membuat DPD mengincar kursi Ketua MPR. Pertama, menganggap DPD sebagai fraksi terbesar (136 anggota) dibanding seluruh partai yang ada di Senayan. Kedua, agar MPR lebih mudah bekerja sama dengan DPD. Ketiga, supaya dana tfransfer ke daerah juga menjadi tanggung jawab anggota DPD.
“Teman-teman yang dipilih langsung oleh rakyat dan bertanggung jawab buat pemerintah daerah ada porsi tertentu, bisa memiliki sesuatu untuk bicara ke daerah,” imbuh Fadel.
Sementara itu, munculnya rumor bahwa Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang juga mantan junior Fadel di Golkar akan terpilih sebagai ketua MPR tidak membuat mantan menteri kelautan dan perikanan itu berhenti memperjuangkan permintaan DPD.
Menurut senator asal Gorontalo itu, saat ini masih terkelompokan kandidat Ketua MPR. Seperti halnya, Golkar dengan PPP, PKB dengan NasDem, PDI Perjuangan dengan Gerindra, bahkan Demokrat dengan PAN juga memperebutkannya.
“Kita akan bicarakan secara internal dengan teman-teman DPD dan kemudian kita akan menentukan sikap, apa sikap yang mau kita ambil,”tutupnya. (jaw/pin)