JAKARTA – PT PLN kini mendapatkan sorotan miring akibat tindak kekerasan yang diduga dilakukan oknum EVP PLN berinisial CEN. Selain itu, laporan utang dari PT PLN meningkat hingga Rp 711,2 triliun.
Menariknya, yang mendengar kenaikan utang PLN tersebut ikut tersetrum oleh perusahaan setrum milik negara tersebut.
Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan juga anggota dari Komisi VI DPR, Mufti Anam mempertanyakan efektivitas pengelolaan perusahaan plat merah yang dikhususkan menangani listrik. Mufti mempertanykan layanan yang diberikan kepada masyarakat yang hingga kini tidak membaik.
”Utang naik terus, layanan ke rakyat tidak membaik, ini jelas ada yang salah dalam manajemen PLN,” kata Mufti kepada Senator dalam pesan tertulis, Jumat, 14 November.
Mufti mendesak pemerintah dalam hal ini danantara untuk segera merombak struktur pimpinan PLN, termasuk mencopot Darmawan Prasodjo dari jabatan Direktur Utama. Ia menekankan pentingnya integritas dan keberpihakan terhadap kepentingan publik, bukan hanya pada laporan keuangan.
”Sudah waktunya direksi PLN diganti. Kita butuh orang yang punya visi pelayanan, bukan sekadar jago mengatur angka,” tegasnya.
Selain Tindak Kekerasan Oknum EVP, PLN Juga Terlilit Utang Rp711,2 Triliun, DPR: Ganti Direksi







