Jakarta – Wakil Ketua Komisi Kejaksaan, Babul Khoir Harahap, menyebutkan pentingnya Kejaksaan Agung untuk segera menetapkan tersangka terhadap pelaku yang sudah muncul di publik, salah satunya Robert Bonosusatya atau RBT.
Menurutnya, penetapan tersangka ini penting untuk penegakan keadilan dan meningkatkan kepercayaan publik.
Penggunaan delik Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dalam kasus ini untuk mengejar pihak-pihak yang menikmati hasil penambangan ilegal.
Babul berharap upaya Kejaksaan Agung tidak hanya memberikan efek jera tetapi juga memulihkan kerugian negara yang besar.
Komisi Kejaksaan, menurutnya, siap mendukung Kejaksaan Agung dalam upaya penegakan hukum yang lebih efektif dan transparan.
Babul juga menekankan perlunya kerja sama antar lembaga untuk memastikan proses hukum berjalan lancar dan tuntas. Ia berharap kasus ini bisa menjadi momentum bagi Kejaksaan Agung untuk menunjukkan komitmennya dalam memberantas korupsi secara menyeluruh.
Terkait pelacakan dan perampasan aset di luar negeri, Babul menekankan perlunya dukungan cepat dari pemerintah, khususnya Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Ia mengingatkan bahwa proses perizinan penyitaan harus dilakukan dengan cepat agar aset tidak hilang.
“Jangan sampai izin penyitaan hari ini diajukan, tahun depan izin baru turun. Hilanglah itu aset,” tegasnya.
Dengan fokus pada aset besar, Babul yakin upaya ini akan lebih efektif dalam memulihkan kerugian negara dan menegakkan keadilan.
Ia berharap Kejaksaan Agung dapat mengambil langkah-langkah strategis yang lebih berani dan tegas.
Terakhir, Babul menekankan pentingnya transparansi dalam setiap langkah yang diambil oleh Kejaksaan Agung. Ia yakin bahwa dengan transparansi, kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum akan semakin meningkat.