LAMPUNG- Gubernur Arinal Djunaidi menyambut baik percepatan implementasi Pertashop yang dapat mendukung program kesejahteraan petani seperti smartvillage dan Kartu Petani Berjaya.
“Pertashop dapat memperkuat perekonomian masyarakat desa berupa penyerapan tenaga kerja dan pembentukan sentra ekonomi baru di desa-desa,” ujar Gubernur Arinal.
Dia menyampaikan pendapatnya pada acara Sosialisasi Nasional Program Percepatan Implementasi Pertashop kepada BUMDes dan BUMDes di Radisson Hotel, Kota Bandarlampung, Sabtu (16/10).
Pertashop merupakan outlet untuk pelayanan kebutuhan konsumen BBM nonsubsidi, LPG nonsubsidi, dan produk ritel Pertamina lainnya
Kementerian BUMN bersama PT. Pertamina (Persero) yang menginisiasi sosialisasi kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan atau Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Regional Sumatera.
Sebelumnya, Gubernur Arinal mengucapkan selamat datang kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto.
Lainnya, perwakilan dari provinsi se-Sumatera, serta para bupati/walikota di Provinsi Lampung yang mengikuti kegiatan baik secara luring maupun daring.
Menurut Gubernur Arinal, di Provinsi Lampung, telah ada BUMdes Trimulyo di Lampung Barat yang memiliki nilai transaksi mencapai 300 juta per hari, dan BUMDes Bratasena di Tulangbawang dengan nilai transaksi mencapai 400 juta rupiah per hari.
Gubernur Arinal yakin Pertashop dapat bersinergisitas dan kolaborasi yang baik antara BUMDes dengan program Pemprov Lampung seperti smartvillage, Desa Mart, Kartu Petani Berjaya, program E-Samdes untuk pelayanan pembayaran pajak di desa-desa.
Adapun program E-Samdes yang bekerjasama dengan BUMDes di Provinsi Lampung sudah ada di 26 desa di 13 kabupaten sebagai pilot projek dan berhasil.
“BUMDes dapat membantu pemerintah dalam penyaluran Pupuk, KUR, dan pemasaran hasil produksi pertanian agar tepat guna, sasaran dan tepat waktu,” ujar Gubernur Arinal.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa krisis ekonomi pada tahun 1998 dan tahun 2008 itu hanya terjadi di sektor finansial, tidak sampai menyentuh masyarakat bawah.
Sementara pandemi Covid-19 memiliki dampak yang cukup dalam kepada masyarakat oleh karenanya dibutuhkan program yang menumbuhkan ekonomi masyarakat.
“Sesuai arahan Presiden adalah sebuah keharusan BUMN menjadi lokomotif pembangunan dengan program yang menyentuh rakyat,” katanya.
Dijelaskannya, program yang memberikan akses kemudahan dalam menciptakan ekonomi baru, yakni membantu pendanaan/permodalan, pendampingan, dan membuka akses pasar, salah satunya adalah dengan Pertashop.
Erick Thohir menargetkan PT Pertamina (Persero) bisa membangun 10.000 Pertashop dalam tiga tahun ke depan. Dengan penambahan jumlah Pertashop tersebut diharapkan mampu menyerap tenaga kerja yang banyak.
“Kita membangun ekonomi yang seimbang. Dengan 10.000 Pertashop ini, masing-masing 3 pekerja, berarti ada 30 ribu pekerja yang tercipta secara langsung,”
“Petani bukan lagi objek yang diperebutakan sekedar untuk kampanye, tapi subjek yang harus dipastikan naik kelas, agar ada perbaikan di kehidupan petani,” tegas Erick Thohir
Menteri BUMN juga menyambut baik Gubernur Lampung yang memiliki program kesejahteraan petani, melalui Kartu Petani Berjaya.
“Mari kita sinergikan, saya sangat berharap program yang kita lakukan dapat mendorong kesejahteraan masyarakat. Jangan terjebak Jakarta sentris atau jawa sentris, Pembangunan di Sumatera harus bangkit, terutama Lampung, Lampung harus bangkit,” tutupnya.
Sementara, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, menyatakan bahwa program Pertashop harus didorong secara bersama-sama agar dapat memberikan manfaat yang maksimal. Diantaranya adalah dengan mempermudah akses BBM kepada masyarakat.
“Jadi bukan cuma BBM-nya saja yang kita sediakan, tapi juga aksesnya. Menteri BUMN telah menargetkan 10.000 Pertashop untuk tiga tahun kedepan, tahun lalu telah tercapai 2448 Pertashop, akhir tahun ini diperkirakan akan mencapai 3200 lokasi Pertashop,” tuturnya.
Kemudian karena yang dijual adalah Bahan bakar non-subsidi, maka menurut Nicke Widyawati, hal tersebut dapat berkontribusi secara langsung terhadap pelestarian lingkungan, yakni dengan menurunnya gas emisi karbon sebagai dampak peralihan penggunaan dari premium ke pertamax.
“Setidaknya telah terjadi penurunan 5.1 juta ton gas emisi dengan peralihan dari premium ke pertamax, dan dapat ditingkatkan hingga 12 juta ton dimasa yang akan datang,” ucap Nicke Widyawati
“Pertashop juga dapat meningkatkan industri nasional karena seluruh komponennya adalah buatan dalam negeri, meningkatkan TKDM, dan menyerap tenaga kerja. Masyarakat didesa bisa diperkerjakan, dan dapat menciptakan sentra bisnis baru di desa-desa, sehingga dapat membantu pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19” pungkasnya
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyerahan piagam kepada 10 mitra Pertashop yang telah memiliki izin dan 10 calon mitra pertashop dari BRI Link.
Selain itu, kegiatan juga diisi dengan sosialisasi dan diskusi panel dengan keynote speaker Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto. (kmf)