LAMPUNG- Belum selesai dengan harga cabai dan kebutuhan pangan yang belum stabil, saat ini petani singkong pun harus merasakan anjloknya harga ubi kayu atau singkong serta langkanya pupuk, hal ini dibarengi dengan kenaikan kebutuhan pokok lainnya yang terus melonjak akibat merebaknya virus Corona.
Saat ini, Harga singkong atau ubi kayu di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung berkisar Rp500-600/Kg jauh dari harga standar yang sebelumnya 1200/ kg.
“Ia benar harga singkong sudah seminggu ini anjlok”, ucap Herawati salah satu petani singkong di Lampung timur Sribuwono yang merasakan dampak dari anjloknya harga singkong.
Menyikapi harga singkong dan kebutuhan pokok lainnya yang saat ini sedang tidak stabil, Angota DPRD Lampung komisi II Angga Satria Pratama saat di temui di ruang BK DPRD Provinsi Lampung menyampaikan bahwa komisi II akan segera berkordinasi kepada pihak-pihak serta dinas- dinas yang terkait.
“Jika bisa diberikan standar harga minimal tidak drop untuk para petani, karena setiap mau tanam orang butuh pupuk dan pupuk pasti hilang padahal produksi sedang tinggi-tingginya, berarti kan di bagian tengah atau distribusi nya di pertanyakan,” Ungkap Poltisi Partai Demokrat tersebut, selasa (02/02/21)
Ia pun menambahkan, terkait harga cabai yang saat ini belum stabil bisa memanfaat kan pekarangan rumah – rumah untuk menanam cabai dan bahan pangan lainnya untuk menjadi solusi disaat harga pokok pangan sedang naik.
“Kita akan berkolaboriasi dengan komisi l menangapi masalah pupuk langka dan anjlok nya harga singkong dan akan pangil semua distributor pupuk, petani pupuk dan kelompok-kelompok perwakilan tani. Karena masalah ini takutnya nanti banyak orang yang memanfaatkan situasi seperti ini,” pungkasnya.(ver/dit)