Hasil Survei, Orang Indonesia Tidak Dekat Dengan Partai

273 views
ilustrasi

JAKARTA- Mayoritas masyarakat Indonesia tidak memiliki kedekatan dengan partai politik. Konklusi ini dinyatakan oleh 2 surveyor politik yakni Politika Research and Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI) yang berkolaborasi dalam survei proyeksi politik 2024 di Jakarta, Minggu (23/2/20).

Ternyata mayoritas responden yang berjumlah 2.197 orang dari target 2.200 responden di 161 kabupaten/kota di 34 provinsi yang diwawancara dengan teknik wawancara tatap muka menyatakan tidak merasa memiliki kedekatan dengan partai politik tertentu.

“Terdapat 85,9 persen masyarakat menjawab tidak merasa dekat dengan partai politik. Sementara, 14,1 persen menjawab ya, sewaktu ditanyakan apakah merasa memiliki kedekatan dengan partai politik tertentu,” tulis survei yang diumumkan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Kedua lembaga survei itu mencoba menggali lebih dalam informasi dari 14,1 persen responden yang merasa memiliki kedekatan dengan partai politik tertentu.

“Kami lacak perasaan orang terhadap partai politik tertentu atau merasa dekat dengan partai apakah kira-kira masyarakat saat ini, kami tanyakan kepada responden,” kata Direktur Eksekutif PPI, Adi Prayitno, dalam pernyataan tertulis.

Hasilnya, lanjutnya, PDI Perjuangan meraih persentase tertinggi (25,5 persen) dalam hal tingkat keterkenalan publik dengan partai politik tertentu.

Disusul kemudian responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab dekat dengan partai apa (18,2 persen), kemudian yang menjawab dekat dengan Partai Golkar (13,3 persen), Partai Gerindra (11,3 persen), Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB (7,7 persen), Partai Keadilan Sejahtera atau PKS (7,3 persen), Partai Demokrat (5,3 persen), PPP (3,4 persen), Partai NasDem (2,6 persen), PAN (2,0 persen), Partai Aceh (2,0 persen), dan Partai Hanura (1,4 persen).

Hal itu dikarenakan partai politik memiliki keuntungan dalam hal sosialisasi dengan pelaksanaan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif secara langsung, dimana kemenangan pada kedua pemilihan yang dilaksanakan secara sekaligus itu memiliki sumbangsih terhadap pengenalan publik terhadap partai-partai politik.

BACA JUGA :   Gubernur Arinal Terima Penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) Sebagai Pemrakarsa Sajian Rajungan Terbanyak

“Mungkin karena PDI Perjuangan adalah partai politik yang memenangkan Pileg dan Pilpres secara sekaligus, jadi banyak responden dan masyarakat kita merasa dekat dengan partai politik yang nomor satu itu PDI Perjuangan,” kata Prayitno.

Survei nasional itu dilaksanakan pada rentang waktu 25 Januari 2020 sampai 10 Februari 2020 menggunakan metode penarikan sampel multistage random sampling dan memiliki margin of error sebesar 2,13 persen.

Seluruh responden diwawancara menggunakan kuesioner, dengan syarat responden WNI yang berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah. (ant/dim)