PESAWARAN- Paramedis dari Dinas Kesehatan Pesawaran berikan penyuluhan dan pengobatan gratis kepada warga Cipadang, Gedongtataan, Kamis (22/10/20).
Tim yang terdiri dari bidan, perawat juga apoteker itu fokus turun ke Dusun Sumbersari, Cipadang, sebagai titik terbanyak yang menderita sakit gatal-gatal.
Menurut Eva, salah satu anggota tim kesehatan, yang diturunkan ke lokasi mengatakan, mereka turun dalam upaya penaggulangan dan penanganan terhadap pandemi gatal-gatal pada para penderita akibat hama kutu (Scabies).
” Kita kesini selain memberikan pelayanan kesehatan dan obat gratis, juga untuk pencegahan covid-19, kita juga menerapkan prokes kepada setiap penderita, yang akan di periksa kesehatannya”, ucap Eva di Balai Dusun Sumbersari, Cipadang, Kamis (22/10/20).
Menurutnya, pentingnya dilakukan penyuluhan tentang penerapan hidup sehat pada penderita, karena kutu Scabies ini, hidup dan berkembang tidak saja pada bak- bak air penampungan, tapi juga pada tempat dan lingkungan kumuh.
” Sudah kita tekankan kepada semua penderita agar selalu menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupannya, juga harus selalu membersihkàn ruang dan alat-alat rumah tangga dirumah serta lingkungannya yang terlihat kumuh dan kotor,” terangnya.
” Kegiatan kita tidak terhenti dengan telah memberikan penyuluhan dan obat saja pada pasien dan warga. Kita akan kembali lagi kesini antara 7- 14 hari kedepan, untuk melihat hasil dari reaksi obat pada pada penderita. Kalau masih kambuh, dimungkinkan akan kita rujuk ke RSUD Pesawaran untuk menjalani perawatan intensif,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Kades Cipadang, Sugianto mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada awak media, yang telah secara tidak langsung membantu dirinya, menghadirkan petugas kesehatan ke desanya, guna solusi pemecahan, penangulangan dan penanganan ratusan warganya yang menderita akibat terserang penyakit gatal tersebut.
” Saya ucapkan banyak terimakasih, terutama kepada kawan-kawan media, walaupun caranya berbeda, tapi sudah ikut membantu, mempercepat penanganan kesehatan terhadap warga saya, yang menderita penyakit gatal-gatal,” ungkapnya.
” Saya juga minta kepada Tim kesehatan, untuk sering berkunjung ke desa, guna memantau perkembangan pasien, setelah ditangani dan diobati. Juga untuk dapat memberikan kepastian pada masyarakat, bahwa penyakit ini, sudah tidak ada lagi di desa saya ini,” pungkasnya. (rid/dit)