Jakarta – Keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif listrik pada triwulan II tahun 2025 mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.
Salah satunya datang dari Ari Sumarto Taslim alumni SMAN 30 Jakarta, yang menyatakan dukungan penuh terhadap program Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo Subianto
Ari menilai kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama di tengah tantangan ekonomi global. Menurutnya, keputusan mempertahankan tarif listrik bagi 13 golongan pelanggan nonsubsidi dan 24 golongan pelanggan bersubsidi menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
“Kebijakan ini sangat berpihak pada rakyat. Dengan tidak adanya kenaikan tarif listrik, masyarakat bisa lebih tenang dalam menjalani aktivitas sehari-hari tanpa terbebani kenaikan biaya energi,”ujar Ari, Jumat, 28 Maret 2025
Lebih lanjut, Ari menegaskan bahwa program Asta Cita yang dicanangkan Prabowo Subianto memang memiliki visi besar dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu poin utamanya adalah menjaga stabilitas harga energi, termasuk listrik, agar masyarakat dan pelaku usaha dapat berkembang tanpa kendala biaya yang meningkat.
“Asta Cita bukan sekadar janji, tapi program nyata yang sudah mulai dirasakan manfaatnya. Ini bukti bahwa pemerintah hadir untuk rakyat,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa keputusan mempertahankan tarif listrik ini bertujuan untuk menjaga daya saing usaha dan kesejahteraan masyarakat. Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam mendorong efisiensi operasional PT PLN (Persero).
Sebagai alumni SMAN 30 Jakarta, Ari berharap kebijakan pro-rakyat seperti ini terus dijalankan agar Indonesia semakin maju dan masyarakat bisa menikmati manfaat nyata dari program-program pemerintahan Prabowo ke depan.
