Pesisir Barat – Bupati Pesisir Barat (Pesibar), Dr. Drs. Agus Istiqlal, S.H., M.H., menghadiri sekaligus membuka Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan, di Lapangan Pekon Pelita Jaya Kecamatan Pesisir Selatan, Rabu (11/9/2024).
Ikut hadir dalam kegiatan tersebut Pj. Sekda, Drs. Jon Edwar, M.Pd., Ketua Tim Penggerak-Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Pesibar, Septi Heri Agusnaeni, S.E., M.H., pejabat tinggi Pratama, Administrator, dan Pengawas di lingkungan Pemkab Pesibar, forkopimda, Camat Pesisir Selatan, Mirton Setiawan, S.Pd., M.M., Peratin Pelita Jaya dan masyarakat.
Dalam sambutannya Bupati, Agus Istiqlal mengatakan bahwa, kebutuhan pangan merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi sehingga pemerintah harus hadir dan memastikan bahwa ketersediaan pangan tercukupi. Beragam cara masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan atas pangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung manusia dapat bercocok tanam, beternak serta menangkap ikan dan hasil laut lainnya. Secara tidak langsung dengan mencari akses terhadap kebutuhan pangan seperti pasar produk hasil pertanian (secara umum) untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut.
“Sedemikian pentingnya pangan bagi masyarakat diakui negara bahwa urusan pangan merupakan urusan wajib. Ketahanan pangan suatu negara akan menjadi salah satu indikator dari kedaulatan negara itu sendiri. kebutuhan pangan dalam negeri diproyeksikan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Namun, peningkatan itu belum diimbangi produksi dalam negeri. Situasi demikian kian mengancam masyarakat dengan pendapatan rendah. GPM merupakan salah satu langkah pemerintah daerah untuk menstabilkan harga pangan dan menekan laju inflasi,” ujar Bupati, Agus Istiqlal.
Bupati, Agus Istiqlal juga mengapresiasi GPM yang merupakan kegiatan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan di Pesibar.
Menurut Bupati, Agus Istiqlal, pangan merupakan kebutuhan pokok masyarakat, akan tetapi saat ini harga bahan pangan di pasaran mulai mengalami peningkatan sehingga berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang akan berdampak peningkatan laju inflasi di Indonesia. “Sebagian besar komoditi pangan berasal dari luar Pesibar hanya beberapa komoditi yang dapat dipenuhi dari dalam daerah seperti beras,” ungkap Bupati, Agus Istiqlal.
Lebih jauh Bupati, Agus Istiqlal menerangkan, menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor: 500.1.2/510/SJ, tanggal 26 Januari 2024 tentang pengendalian harga dan stok pangan di daerah, dimana butir penting berdasarkan arahan Mendagri dalam rangka Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) yaitu melakukan GPM secara masif terutama pada saat terjadinya gejolak pasokan dan harga pangan serta inflasi yang relatif tinggi.
“Saat ini ketersediaan pasokan beras masih mencukupi untuk kebutuhan masyarakat di Pesibar. Kondisi lahan pertanian pada musim tanam gadu di Pesibar sebagian besar masih di fase pertanaman masih sedikit lahan yang sudah pada tahap panen. Kita harus senantiasa menjaga ketersediaan pasokan pangan untuk masyarakat Pesibar. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada wilayah di Pesibar yang berada pada daerah rentan rawan pangan dan gizi. Apabila ketersediaan pangan sangat terbatas hal ini dapat menyebabkan harga bahan pangan semakin tinggi dipasaran,” lanjut Bupati, Agus Istiqlal.
“Komoditi beras medium saat ini harganya dipasar tradisional berkisar harga Rp14 ribu per Kg, diatas HET yang telah ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas). Sedangkan relaksasi HET beras berdasarkan keputusan Kepala Bapanas Nomor 102/TS.02.02/K/3/2024 ditetapkan harga Rp12.500 per Kg, begitu juga komoditi yang lain seperti minyak goreng yang saat ini HET juga mengalami peningkatan menjadi Rp15.700 per Liter dari semula Rp14 ribu per Liter, telur, cabai besar, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan gula merupakan kebutuhan pokok rumah tangga. sehingga tingginya harga tersebut membuat masyarakat menjadi susah,” tambah Bupati, Agus Istiqlal.
Masih kata Bupati, Agus Istiqlal, GPM merupakan solusi jangka pendek yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah dalam menekan laju inflasi maupun kenaikan harga yang terjadi dipasaran. GPM kali ini dilaksanakan untuk menjamin pasokan ketersediaan pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat di Pesibar, sehingga masyarakat dapat membeli bahan pangan dengan harga yang lebih terjangkau. Melalui GPM diharapkan agar semua stakeholder terkait ikut serta berkontribusi dan menjadikan kegiatan tersebut rutin diselenggarakan di Pesibar.
“Atasnama Pemkab Pesibar berharap GPM tidak hanya membantu masyarakat untuk dapat membeli bahan pangan dengan harga murah tetapi juga dapat menghidupkan UMKM di Pesibar. Selain itu, GPM juga diharapkan dapat menjadi sarana promosi dan pemasaran produk komoditi pertanian dan peternakan yang merupakan hasil kelompok tani dan peternak di Pesibar sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Masyarakat juga diimbau agar membeli bahan pangan pada acara kegiatan ini sesuai dengan kebutuhan dan mengantre dengan tertib,” pungkas Bupati, Agus Istiqlal.
Dalam kegiatan tersebut Bupati, Agus Istiqlal juga menyerahkan bantuan mesin perajang tembakau yang diterima langsung Ketua Kelompok Tani (Poktan) Agung Jaya Pekon Kota Jawa Kecamatan Bangkunat dan menyerahkan delapan mesin alsintan pompa air yang diterima langsung oleh delapan poktan dari Pesisir Selatan.(ys)