Jadi Pembicara Seminar Nasional di Kemendikbud Ristek, Rektor UTI: Masifkan Kegiatan Akademik Untuk Cegah Narkoba

1,974 views

LAMPUNG- Rektor Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) Dr HM Nasrullah Yusuf SE MBA menjadi pembicara pada seminar nasional gelaran Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) di Aula Dikti Kemendikbud Ristek.

Seminar pada Selasa (28/5) menjadi bagian dari peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini. Kegiatan ini juga sekaligus milad ke-26 ADI.

Selain Nasrullah Yusuf, juga hadir Ketua Umum ADI Prof Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc, dan Kepala Badan Narkotika Nasional Irjen Pol Marthinus Hukom SIK, M.Si.

Manteri Nadiem Makarim diwakili Direktur Sumber Daya Kementerian Dr. Lukman, ST, M.Hum.

Lukman mengatakan, jumlah mahasiswa se-Indonesia mencapai 9,9 juta orang. Ia mendukung menciptakan kampus yang bersih dari penyalahgunaan narkoba.

Untuk mendukung kampus bersih dari narkoba membutuhkan peran multipihak. Terutama peran keluarga.

Sebab, hampir semua perguruan tinggi menyelenggarakan tes narkoba kepada mahasiswa baru dan relatif tidak ditemukan kasus. Namun, dalam perjalanan dan pengaruh pergaulan, ada mahasiswa yang ternyata terpapar dengan narkoba.

Menurut Lukman, pihak Kementerian dan BNN juga sudah ada kerja sama untuk memberikan penyadaran kepada mahasiswa baru tentang bahayanya penyalahgunaan narkoba. Sebab, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Ketua BNN Irjen Pol Marthinus Hukom dalam paparannya menyampaikan jumlah uang yang terkonversi dari total penyalahgunaan narkoba di Indonesia adalah Rp571 triliun dalam setahun.

Oleh sebab itu, BNN berupaya untuk menekan angka penawaran dari luar dan permintaan dari dalam negeri terhadap narkoba ini. Menurut Hukom, produksi narkoba yang masuk ke Indonesia didominasi dari luar.

Maka itu, tugas BNN dan Polri adalah menekan sekuat mungkin angka penawaran itu. Di sisi lain, BNN dibantu kampus juga menekan secara kuat tingkat permintaan dari dalam negeri khususnya wilayah kampus.

BACA JUGA :   Tata Ulang Masyarakat Pers, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Minta Presiden Terbitkan Perppu Gantikan UU 40 Tahun 1999 tentang Pers

Angka ini, ujar Hukom, belum ditambah dengan bujet yang dikeluarkan negara untuk merehabilitasi pencandu narkoba.

Maka itu, dengan perbandingan 380 ribu dosen se-Indonesia dengan 9,9 juta mahasiswa, para dosen punya tugas yang besar untuk membangun kesadaran agar peserta didiknya bisa menjauhi narkoba.

Bagi BNN, dengan jumlah dosen dan mahasiswa sebesar itu adalah potensi untuk melawan narkoba. Menurut Hukom, para dosen dan mahasiswa bisa menjadi patron dalam melawan narkoba.

Hukom juga berharap ada riset dari kampus bagaimana pola pendekatan yang terbaik untuk sama-sama mencegah penyalahgunaan narkoba.

Ketua Umum ADI Prof M Ali Berawi M.Eng.Sc, Ph.D menambahkan, pihaknya prihatin dengan semakin maraknya penyalahgunaan narkoba, khususnya di kalangan mahasiswa.

Oleh sebab itu, ADI ingin menjadi mitra strategis bagi BNN agar para dosen bisa dilibatkan untuk ikut memberikanb pencerahan dan pencegahan penyalahgunaan narkoba ini.

Sementara itu, Rektor Nasrullah Yusuf menjelaskan, narkoba memang menjadi musuh bersama. Maka itu, anak muda Indonesia mesti dijauhkan dari penyalahgunaan narkoba.

Mengutip beberapa sumber, Nasrullah mengatakan, generasi yang sudah terpapar narkoba, separuh kecerdasannya hilang. Maka itu, runtuhnya negara dimulai dari runtuhnya generasi muda yang dimulai dari paparan narkoba.

Nasrullah mengemukakan pengalamannya di Teknokrat yakni dengan memasifkan kegiatan akademik dari mahasiswa. Dengan semakin padat kegiatan akademik, mahasiswa bisa tercegah dari paparan penyalahgunaan narkoba.

Selain bidang akademik, mahasiswa juga didorong aktif dalam bidang nonakademik. Misalnya dalam kegiatan olahraga, seni, budaya, keagamaan, dan lainnya.

Nasrullah mengatakan, banyaknya waktu kosong mahasiswa lebih mudah cenderung terpengaruh dengan hal-hal negatif. Maka itu, Teknokrat selalu menekankan mahasiswa untuk ambil bagian dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Yuk, kuliah di Universitas Teknokrat Indonesia sekarang juga. Pendaftaran bisa melalui daring dengan mengunjungi laman website: spmb.teknokrat.ac.id.

BACA JUGA :   Asiiik.....Unila Bagi-Bagi Paket Bantuan Covid-19

Atau buat kalian yang ingin mendaftar langsung, bisa datang langsung ke Ruang Informasi dan Pendaftaran Universitas Teknokrat Indonesia di Lantai 1 Gedung A.

Informasi pendaftaran pada nomor ponsel 0812-7895-3962 dan 0813-7813-9310. (rls)