JAKARTA – Akademisi Institut Stiami, Dedy Kusna Utama, mengungkapkan pandangannya soal pentingnya perguruan tinggi dalam menyiapkan lulusan yang siap menghadapi pasar kerja global.
Ia menekankan bahwa kemajuan sebuah perguruan tinggi dapat diukur dari seberapa banyak lulusannya mendapatkan pekerjaan yang layak.
“Perguruan tinggi yang maju, yaitu lulusannya (harus) mendapatkan pekerjaan yang layak,” ujar Dedy dalam Dialog Publik BP2MI yang digelar di kampus STIAMI, Selasa, 21 Mei.
Dedy menyoroti pentingnya perguruan tinggi untuk mendapatkan rekomendasi dari perusahaan luar negeri dan dapat menjadi indikator bahwa kurikulum yang diajarkan sesuai dengan standar dan kebutuhan global.
“Perguruan tinggi (semestinya) mendapatkan rekomendasi dari perusahaan luar negeri,” katanya.
Namun, Dedy juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh perguruan tinggi di Indonesia dalam mengukur keberhasilan kurikulumnya di tingkat internasional.
Ia menekankan perlunya mahasiswa untuk memiliki pengalaman langsung di luar negeri guna memahami dan memenuhi standar global.
“Bagaimana Stiami bisa mengukur kurikulum ke luar negeri, kalau mahasiswanya tidak ada yang ke sana,” ujarnya.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Dedy menekankan pentingnya persiapan dan pembekalan, terutama dalam hal penguasaan bahasa asing.
“Kita harus menyiapkan dan pembekalan terutama perihal bahasa,” tegasnya.
Penguasaan bahasa asing menjadi kunci bagi mahasiswa untuk bisa bersaing di pasar kerja internasional dan memperoleh kesempatan belajar maupun bekerja di luar negeri.
