Pesisir Barat – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat (Pesibar) menggelar Upacara Paripurna Bulanan sekaligus Memperingati Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional, di Halaman Komplek Perkantoran Pemkab Pesibar, Senin(20/5/2024).
Bertindak sebagai Inspektur Upacara yakni Wakapolres Pesibar, Kompol. Slamet Raharjo, S.H., M.H., Perwira Upacara, Abdul Rasyid, dan Komandan Upacara, Samuel J.
Upacara tersebut dihadiri Wakil Bupati Pesibar, A. Zulqoini Syarif, S.H., Pj. Sekda Pesibar, Drs. Jon Edwar, M.Pd., Staf Ahli Bupati, para Asisten, Forkopimda Pesibar-Lampung Barat (Lambar), para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Pesibar, dan diikuti peserta upacara seluruh OPD, pelajar tingkat SMP dan SD.
Dalam sambutan Bupati Pesibar, Dr. Drs. Agus Istiqlal, S.H., M.H., yang disampaikan Inspektur Upacara Slamet Raharjo menyampaikan bahwa, upacara tersebut merupakan upacara rutin bulanan di lingkungan Pemkab Pesibar, untuk itu pihaknya mengajak baik yang bertugas pada instansi vertikal, TNI-Polri, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) pada jajaran Pemkab Pesibar untuk terus berbenah diri, terutama dalam hal meningkatkan akuntabilitas kinerja dan pelayanan publik agar semakin baik, semakin responsif dan memuaskan.
Menurut Inspektur Upacara, Slamet Raharjo, lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). “Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar, bukan juga tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran, ketika langkah kita mulai serempak, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi dengan dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis. Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat,” ujar Inspektur Upacara, Slamet Raharjo.
Inspektur Upacara, Slamet Raharjo mengatakan, wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang dibangun bersama dengan gerakan merdeka belajar. “Saat ini kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Kita juga sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya. Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus. Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi,” papar Inspektur Upacara, Slamet Raharjo.
Dilanjutkannya, semua upaya yang telah dijalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan ke arah perwujudan sekolah yang dicita-citakan. “Selamat hari pendidikan nasional. Mari terus bergotong royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan merdeka belajar,” ucap Inspektur Upacara, Slamet Raharjo.
Lebih jauh Inspektur Upacara, Slamet Raharjo menyampaikan, pada hari ini juga sekaligus memperingati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2024 yang ke-116, dengan tema “Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas”.
“Saat ini kita dihadapkan dengan kemajuan teknologi yang melesat cepat. Kita sudah memilih bukan hanya ikut-serta, tetapi lebih daripada itu, menjadi pemain penting agar dapat menggapai dunia. Hingga dua dekade ke depan merupakan momen krusial yang akan sangat menentukan langkah kita dalam mewujudkan itu semua,” kata Inspektur Upacara, Slamet Raharjo.
Masih kata Inspektur Upacara, Slamet Raharjo, lebih dari seabad lalu tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari tersebut yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional. Boedi Oetomo menjadi awal mula tempat orang belajar dan berdebat tentang banyak hal, seperti pentingnya pendidikan barat bagi rakyat hindia belanda serta penyebaran pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang priayi atau bukan. “Saat ini, kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru kemajuan teknologi telah menghampiri kehidupan kita sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban hari ini. Inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner. Penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong Indonesia Emas,” tegas Inspektur Upacara, Slamet Raharjo.
“Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting untuk menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Seluruh potensi Sumber Daya Alam (SDA), bonus demografi, potensi transformasi digital menjadi modal dasar menuju Indonesia Emas 2045,”‘tukas Inspektur Upacara, Slamet Raharjo.(ys)