Jakarta – Direktur Eksekutif Trust Indonesia, Azhari Ardinal menyebut keterlibatan kampus dalam menggerakkan kekuatan politik saat Pemilu merupakan hal yang wajar.
Hal tersebut diungkapkannya dalam acara ‘Ngobrol Bareng Debat Capres Bersama Trust Indonesia dan Institut STIAMI’ melalui akun YouTube Trust podcast, Minggu (4/2) malam.
Sebelumnya, Azhari menjelaskan bahwa kampus merupakan ruang terbuka bagi siapapun yang ingin memberikan kontribusi positif bagi bangsa.
“Kenapa, karena di sanalah di didik banyak pemikiran-pemikiran baru. Pemikiran yang mungkin bisa mengkritisi mengingatkan arah kepemimpinan nasional,” ucap Azhari.
“Jadi kalo seandainya memang ada keterlibatan kampus dalam menggerakkan kekuatan politik, itu menurut saya wajar,” lanjutnya.
Menurut dia, hampir di seluruh negara, aktivitas politik dimulai dari kampus. Kemudian, hal itu diikuti oleh buruh, tani hingga nelayan.
“Karena mereka melihat dari fakta dan data,” ujar dia.
Azhari beranggapan, sah-sah saja bila sebuah kampus bergerak untuk menentukan arah politiknya.
Namun, kata dia, kampus juga mempunyai tanggung jawab untuk memberikan penjelasan mengenai ketiga pasangan Capres-Cawapres tersebut kepada para pemilih.
“Makanya menurut saya justru sebenarnya kita bawa kepada ranah politik bahwa setiap orang warga negara, dia punya kewajiban untuk mencerdaskan pemilih terkait siapa yang layak yang paling tepat untuk memimpin negri ini,” imbuhnya.
