Bandar Lampung – Universitas Lampung (Unila) bersiap untuk menggelar acara “Refleksi 1 Tahun Kepemimpinan Rektor Universitas Lampung Anugerah dan Apresiasi Unila Be Strong” pada Rabu malam, 17 Januari 2024, di Ballroom Hotel Novotel, Bandar Lampung.
Dalam konferensi pers yang digelar Senin, 15 Januari 2024, di ruang kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat (BPHM) Unila, Ketua Panitia Kegiatan Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si., memaparkan perjalanan penuh tantangan selama satu tahun terakhir.
Habibullah mengungkapkan, Unila menghadapi turbulensi atau tsunami pada Agustus 2022, memerlukan proses pemulihan untuk mengembalikan citra universitas di mata masyarakat.
Habibullah juga menyoroti survei dari Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT) terkait akreditasi A Unila. Berkat kerja keras tim dan seluruh Unila, universitas ini berhasil meraih akreditasi Unggul.
Prestasi juga terlihat dari peringkat tim Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) yang berhasil meraih peringkat empat dalam penilaian Komisi Informasi. Sebanyak 18 program studi Unila di FEB, FISIP, FP, dan FMIPA juga berhasil mendapatkan akreditasi internasional.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unila kembali naik ke klasterisasi Mandiri setelah sempat turun ke klaster Utama. Unila juga meraih pengakuan sebagai Universitas Berkelas Dunia (UBD) atau World Class University (WCU), dengan peringkat dunia ke-100, Asia ke-71, dan ASEAN ke-117, serta pengakuan dari QS dan Time Higher.
Sekretaris Panitia Kegiatan Budi Sutomo, S.Si., M.Si., menambahkan, kegiatan ini merupakan ungkapan syukur atas pencapaian Unila di tahun 2023. Pencapaian ini melibatkan kontribusi dari internal dan eksternal, termasuk pemerintah, swasta, Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), penelitian, dan pengabdian.
Koordinator Bagian Informasi dan Humas Unila Suratno, S.Pd., M.H., menyebutkan, Rektor Prof. Lusmeilia Afriani beserta jajaran pimpinan melakukan penguatan di tingkat internal dengan kegiatan coffee morning di fakultas dan membentuk jejaring dengan awak media. Terobosan dilakukan untuk meningkatkan layanan yang cepat, murah, dan berintegritas di semua bidang.
Habibullah menekankan, ini bukanlah euforia semata, melainkan momentum untuk terus bersinergi dan menjadi organisasi yang adaptif.
Unila berkomitmen untuk mencapai delapan indikator kinerja utama (IKU) secara menyeluruh, meningkatkan tata kelola, hilirisasi hasil produk, dan komersialisasi hasil penelitian guna meningkatkan pendapatan, tridarma PT, dan kesejahteraan.
Habibullah berharap, kepercayaan dari industri sebagai kunci utama dalam komersialisasi hasil penelitian, sebagai bentuk kontribusi bagi bangsa dan negara. Dalam mengakhiri konferensi pers, Habibullah menyoroti peran media sebagai mitra yang sangat diperlukan dalam menyampaikan masukan, informasi, serta berita positif tentang Unila.
Habibullah berharap, reputasi Unila semakin baik, tidak hanya di masyarakat lokal tetapi juga di mata dunia. Refleksi satu tahun ini diharapkan menjadi inspirasi dan motivasi bagi seluruh warga kampus untuk terus bergerak maju, sesuai dengan semangat tagline Unila, “Be Strong”. (*)