TULANG BAWANG- Subari bakal calon legislatif (bacaleg) kabupaten Tulang Bawang (Tuba) asal partai Gerindra daerah pemilihan 8 yang meliputi kecamatan Rawa Pitu dan Penawar Aji, kabupaten Tulang Bawang siap membawa aspirasi rakyatnya di parlemen.
Subari mengatakan, ia majunya sebagai bacaleg dari partai berlambang kepala burung garuda besutan Prabowo Subianto itu murni dari niat yang tulus untuk mewakili rakyat pada daerah pemilihannya.
“Dari hati yang tulus saya berniat untuk maju sebagai calon legislatif kabupaten Tulang Bawang, pada daerah pemilihan 8 yaitu kecamatan Rawa Pitu dan Penawar Aji, ” ujarnya (1/8/23).
“Insyalloh bila saya diberi amanah oleh rakyat yang ada di 2 kecamatan ini saya akan memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi mereka agar dapat didengar dan diperhatikan pemerintah daerah,” lanjutnya.
Selain itu, Subari yang merupakan warga tetap kampung Sumber Agung sejak tahun 1994. Ia awalnya merupakan warga pindahan dari kota Metro. Mengawali kariernya sebagai tenaga pendidik di kampung tersebut sebagai guru pertanian di salah satu SMK.
Ia juga pernah menjabat sebagai kepala kampung Sumber Agung, kecamatan Rawa Pitu selama 2 priode pada tahun 2005- 2011 dan 2012- 2018. Semasa ia menjabat kepala kampung Sumber Agung, ia dipercaya sebagai ketua forum kepala kampung sekecamatan Rawa Pitu.
Dirinya juga menambahkan, ada beberapa hal yang menjadi prioritas perjuangannya pada 18 kampung yang ada di dua kecamatan itu. Dirinya akan berusaha maksimal memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi rakyat, dan meminta pihak pemerintah untuk dapat memproritaskan apa yang menjadi kendala rakyat selama ini hingga puluhan tahun.
Diantaranya masalah infrastruktur jalan penghubung antara kecamatan Rawa Pitu ke Penawar Aji agar dapat diperbaiki sehingga akses mode transportasi lancar. Petani, pedagang, siswa, dan semua warga dapat menikmati jalan yang mulus.
Kemudian masalah petani agar dapat lebih diperhatikan pemerintah. Karena Rawa Pitu merupakan salah satu lumbung padi kabupaten Tulang Bawang. Agar pemerintah dapat mengcover hasil padi para petani untuk dapat masuk ke bulog. Para tangkulak dari kabupaten luar tidak serta merta mengendalikan harga. Sehingga pendapatan ekonomi rakyat Rawa Pitu meningkat dan dapat sejahtra.
Selanjutnya soal pendidikan, agar para pelajar tidak sekolah diluar daerah Rawa Pitu. Hal itu karena pendidikan di Rawa Pitu sudah lengkap mulai dari tingkatan SD, SMP, dan SMA/ SMK. Namun perlu peningkatan Sumber Daya Manusianya saja (SDM) yang memumpuni.
Ia juga meminta agar pemerintah daerah memprioritaskan pengadaan CPNS atau PPPK guru. (erw)