Bendahara Dinas Keluhkan Rumitnya Pembayaran Koran di Tuba!

1,218 views

TULANG BAWANG- Insan Pers di Kabupaten Tulang Bawang tengah direpotkan dengan rumitnya syarat pencairan dana berlangganan koran.

Pasalnya, proses pencairan dana berlangganan koran di Kabupaten Tulang Bawang tahun ini berubah sistem, yang semula pencairannya melalui GU (Ganti Uang) atau pembayaran secara cash, namun tahun di dialihkan menjadi LS (Langsung) atau pembayaran transfer langsung ke rekening pihak ketiga.

Keluhan tersebut bukan hanya dirasakan oleh para awak media, tetapi juga dirasakan oleh hampir seluruh Bendahara Dinas. Karena selain menyebabkan pemborosan ATK (Alat Tulis Kantor), juga rumitnya dalam melengkapi persyaratan yang telah di tetapkan oleh BPKAD Tuba.

“Iya, untuk proses pencarian koran tahun ini sangat rumit. Selain boros ATK, juga butuh waktu yg cukup lama karena kami harus membuat SPP dan SPM nya per-media, “Keluh salah satu bendahara yg enggan disebutkan namanya.

Ia mengatakan, semula untuk pencairan koran hanya perlu menghitung total keseluruhan tagihan, lalu cukup dibuatkan satu SPP dan SPM dan langsung diproses pencairan nya.

“Sedangkan tahun ini SPP dan SPM nya harus per-media, jadi kalau 100 Media yg berlangganan koran pada dinas kami, 100 SPM juga yg harus kami buat, belum lagi persyaratan lain yg harus kami lengkapi. Alhasil, dalam pencarian satu media saja bisa menghabiskan berlembar-lembar print-an kertas, kalau dikalikan 100 media, berapa rim kertas yg harus kami habiskan, belum lagi tinta, materai dan lain-lain,”sebutnya.

Senada juga di ungkapkan oleh salah satu wartawan mingguan, ia merasa sangat keberatan dengan sistem pencairan jika SPP dan SPM nya harus per-media.

“Kami tidak mempermasalahkan sistem pencairannya melalui LS, tapi rumitnya persyaratan yg harus kami dan dinas lengkapi, itu yg kami keluhankan,” ujarnya.

BACA JUGA :   Jamin Keamanan, Polair Tulang Bawang Razia Wilayah Pesisir di Tuba

“Sedangkan kita tau, Langganan koran mingguan nilainya tidak lebih dari Rp50 ribu perbulan nya, sedangkan uang yg harus kami keluarkan untuk melengkapi berkas pencairan mencapai Rp20 ribuan . Lalu apalagi yg harus kami setorkan ke redaksi kalau dana nya sudah hampir habis untuk pemberkasan saja,” keluhnya.

Karena rumitnya pemberkasan tersebut, beredar kabar untuk pencairan dana koran, dinas akan mencairkan hanya 2 atau bahkan dalam satu tahun satu kali pencairan saja, diakhir tahun nanti.

Adanya kabar tersebut langsung ditolak oleh seluruh rekan media di Tuba.

“Jika pencairan nya harus dilakukan dalam kurun waktu 6 bulan sekali atau bahkan 1 tahun sekali, lalu bagaimana cara kami setoran uang koran ke redaksi masing-masing. Karena setiap bulan nya kami mempunyai kewajiban untuk membayar uang pesanan koran kami di daerah,”ucapnya.

Mereka berharap, semoga pemerintah Kabupaten Tulang Bawang dapat segera mengatasi problem yg saat ini jadi polemik antara pelaku Media dan SKPD dengar cara memberikan solusi terbaik.

“Demi kelancaran pembayaran, kami berharap Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang melalui BPKAD dapat menerapkan sistem LS PAYROLL dalam pencairan dana berlangganan koran,”ucap salah satu wartawan yang diamiinkan oleh seluruh rekan media. (lim)