PESISIR BARAT- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Lampung sejak beberapa hari belakangan ini, menyebabkan beberapa aliran sungai meluap. Salah satunya yang ada di sungai Way Tenumbang, Kecamatan Pesisir Selatan.
Selain menyebabkan luapan banjir ke pemukiman warga, derasnya arus sungai Way Tenumbang juga mengakibatkan badan jalan di jembatan lama Way Tenumbang amblas. Selain itu sebagian bangunan rumah salah satu warga yang sudah ditinggal pemiliknya kini ikut habis tergerus.
Kepala Pekon Sukarame, M.Aziz, mengatakan, badan jalan di jembatan lama di Way Tenumbang itu sudah lama tergerus, meski sudah dilakukan penanganan oleh instansi terkait. Bahkan, sejak beberapa waktu lalu sudah tidak digunakan lagi karena membahayakan pengguna jalan.
Menurutnya, amblasnya jembatan lama itu kemungkinan sekitar dini hari, Minggu (6/2/22). Termasuk salah satu bangunan rumah warga milik Riswandi yang memang sempat tergerus saat banjir beberapa waktu lalu, kini sebagian bangunan rumah warga tersebut sudah ambruk akibat tergerus banjir karena memang bangunan rumah warga itu dekat dengan bantaran sungai.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, baik di lokasi badan jalan menuju jembatan lama itu maupun di bangunan rumah warga, karena memang khususnya bangunan rumah warga yang sebagian ambruk itu sudah lama ditinggalkan pemiliknya,” jelasnya.
Plt.Camat Pesisir Selatan, Suryadi, S.Ip, M.M., mengatakan, badan jalan menuju jembatan lama di aliran Sungai Way Tenumbang yang amblas itu terjadi sejak Sabtu (5/2/22) malam, dan kemungkinan dini hari Minggu (6/2/22) putus total.
Kondisi tersebut sebelumnya memang sudah diantisipasi dilakukan pemasangan rambu lalulintas oleh pihak Pelaksana Jalan Nasional (PJN) di ruas jalan lintas barat (jalinbar) ini, dan arus lalulintas dialihkan ke jembatan baru yang memang berada di samping jembatan lama tersebut.
“Saat ini kita juga masih memantau lokasi amblasnya badan jalan di jembatan lama tersebut, termasuk memantau kondisi bangunan salah satu rumah warga yang sebagian sudah ambruk tergerus arus sungai,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga memantau kondisi pasca banjir akibat luapan sungai Way Tenumbang yang sempat menggenangi sebagian rumah warga di wilayah Pekon Sukarame ini. Terkait dengan kondisi tersebut, pihaknya juga akan segera berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab setempat, maupun pihak terkait lainnya.
“Mudah-mudahan kedepan kondisi di wilayah Pekon Sukarame tersebut bisa segera dilakukan penanganan dan ada solusi, sehingga tidak lagi berdampak terhadap pemukiman warga di wilayah itu, terutama saat aliran sungai terjadi banjir,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Pesisir Selatan Iptu AM.Larsatmo, mendampingi Kapolres Lampung Barat AKBP Hadi Saepul Rahman, S.Ik., melalui Kanit Lantas Polsek setempat, Aipda Hadi Suwarno, mengatakan, badan jalan menuju jembatan lama yang amblas dan putus total di aliran sungai Way Tenumbang, itu terjadi sekitar dini hari pada Minggu (6/2/22).
“Amblasnya badan jalan menuju jembatan lama di Way Tenumbang itu tidak menyebabkan korban jiwa, karena sudah sejak beberapa waktu lalu telah ditutup dan dialihkan ke jembatan baru yang juga di lokasi itu,” jelasnya.
Sehingga, kata dia, meski kondisi badan jalan menuju jembatan lama itu amblas, namun tidak menyebabkan kemacetan kendaraan, dan kini arus lalulintas di wilayah itu masih berjalan normal seperti biasanya. Pihaknya tetap mengimbau kepada pengguna jalan agar dapat memperhatikan rambu-rambu lalulintas di lokasi jembatan itu terutama saat malam hari.
“Kita tetap mengimbau pengguna jalan terutama pengendara sepeda motor untuk memperhatikan rambu lalulintas dan tidak nekat menerobos penutup jalan di lokasi jembatan itu, ” jelasnya.
Terpisah, PPK 07 Satker PJN Wilayah II Lampung, Masudi, S.T, M.T., mengatakan, jembatan lama yang ada di aliran sungai Way Tenumbang itu memang sudah lama ditutup, karena kondisi badan jalan menuju jembatan lama yang sebelumnya sempat diperbaiki itu kembali tergerus dan terancam.
“Kini badan jalan menuju jembatan itu kembali amblas, dan untuk arus lalulintas masih dialihkan ke jembatan baru yang berada di samping jembatan lama tersebut,” pungkasnya.(san/dit)