Evaluasi PAD, Pemkot Metro Gelar Rapat Koordinasi

347 views

METRO- Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2021 di Ruang OR Setda Kota Metro, Rabu (14/04/21).

Rakor PAD Pemerintah Mota Metro melalui Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) ini bertujuan untuk lakukan evaluasi pencapaian realisasi PAD 2020.

Kepala BPPRD Arif menyampaikan bahwa rapat koordinasi dijadwalkan langsung dalam 2 sesi yaitu, pada Rabu 14 April 2021 Rakor PAD dengan OPD pengelola retribusi dan lain-lain PAD yang sah dan hari ini, 15 April 2021 Rakor BPP-P2 dengan Camat dan Lurah se-Kota Metro.

Rakor PAD kali ini juga membahas capaian realisasi PAD khususnya dari sektor Pajak Daerah, Retribusi Daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah.

Pada rincian realisasi per jenis PAD tahun 2020, Pajak Daerah terealisasi sebesar Rp23.847.730.447,74. Jenis PAD hasil retribusi daerah Rp7.036.397.295,00, PAD hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terealisasi Rp5.562.613.473,34, serta lain-lain pendapatan asli daerah yang sah terealisasi mencapai Rp180.213.026.871,14.

Selanjutnya, Arif menjelaskan secara umum PAD Kota Metro periode Januari – Desember 2020 hasilnya melampaui target. Meskipun demikian, masih ada beberapa jenis penerimaan yang tidak mampu mencapai target yang telah ditetapkan.

Dengan acuan target pencapaian realisasi triwulan 1 tahun 2021 sebesar 15 persen tercantum dalam keputusan Walikota Metro Nomor 157/KPTS/B-05/2021, maka dapat dinyatakan bahwa perjalanan pemungutan PAD tahun 2021 sudah berjalan sesuai dengan rencana.

Pada kesempatan yang sama, Walikota Metro Wahdi Siradjuddin menyampaikan, nilai-nilai suri teladan tentu harus diberikan sepenuhnya.

“Seperti kita ketahui, tentu PAD merupakan gambaran keberhasilan dari suatu daerah dalam perencanaan pembangunan. Semakin tinggi kemampuan untuk mendapatkan PAD yang artinya menunjukan kemandirian, hal ini dapat meningkatkan layanan kepada masyarakat,” katanya.

BACA JUGA :   Rektor IAIDA Lampung, Kampus Merdeka Berbasis Pondok Pesantren

Selain itu, potensi PAD harus menjadi kajian di setiap Musrenbang, sehingga kedepannya kajian yang berhubungan dengan pendapatan daerah dapat menumbuhkan ekonomi di Kota Metro, terutama di sektor perdagangan, kesehatan serta pendidikan. (kom/dit)