LAMPUNG- Buku puisi Isbedy Stiawan ZS bertajuk “Now I’ve Become a Stone!” akan dibahas oleh Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) Lampung, Jumat (9/4/21) sekitar pukul 14.00 wib lewat aplikasi zoom open publik.
Buku itu akan dibahas oleh tiga akademisi dari UTI dan UNES Semarang.
Menurut Dr. Afrianto, dosen Sastra Inggris FSISIP UTI Lampung, pembahasan buku ini untuk memahami puisi dari kacamata akdemesi.
“Karena memahami puisi itu seperti memandang samudra, baik permukaan ataupun dalam samudra sama-sama indahnya,” katanya.
Buku puisi pengampu Lamban Saatra Isbedy Stiawan ini semula berjudul “Kini Aku Sudah Jadi Batu! lalu diterjemahkan dosen Sastra Inggris UTI yang kini masih studi S3 di UGM, Seno Kardiansyah.
Menurut Seno, penerjemahan karya sastra Indonesia-Inggris penting untuk memberikan alternatif bacaan serta kajian bagi peminat sastra berbahasa Inggris, khususnya di Lampung.
“Mengingat belum banyak sastra jenis itu diproduksi di Lampung,” kata Seno.
Dia mengakui ada gendala saat menerjemahkan karya puisi. Misalnya soal suasana penyair, persoalan imajinasi, dan budaya yang ada dalam diri sastrawan.
“Adapun kendala sebagai penerjemah, sebagai mediator budaya, penerjemah tidak hanya harus menerjemahkan teks tetapi juga menerjemahkan sang penyair ke dalam bahasa target. Sehingga penerjemah berupaya untuk tetap menyajikan Isbedy, namun dalam bahasa Inggris. Sekalipun pada gilirannya hasil terjemahan tersebut belum cukup merepresentasikan sang penyair, semata-mata itu adalah hasil pemahaman penerjemah terhadap penyair.”
Menyinggung pembahasan buku puisi dari penyair Indonesia yang diterjemahkan ke bahasa Inggris, sebagai bentuk memerkenalkan puisi Indonesia kepada mahasiswa Saatra Inggris atau ke lebih luas lagi: manca negara.
Hal itu diakui Bagas Maulana, mahasiswa Sastra Inggris UTI Lampung.
“Kegiatan ‘Book Review’ ini sangat bermanfaat bagi kami khususnya yang tertarik pada sastra. Dari kegiatan ini, kami berharap mendapatkan pengetahuan tentang bidang kajian yang dapat diterapkan pada analisis puisi,” kata Bagas.
Terpisah Isbedy Stiawan ZS menjelaskan, alihbahasa karya sastra Indonesia ke bahasa internasional sebagai upaya menyosialisasikan lebih luas karya yang ada di tanah air.
“Ini yang saya inginkan ketika saya mengajak kolaborasi pihak UTI khususnya dosennya untuk menerjemahkan puisi-puisi saya ini. Artinya bisa dibaca dan dihayati oleh pembaca yang bukan oleh orang Indonesia,” ujar Isbedy.
Ditambahkannya, e-book buku ini sudah diedarkan ke pembaca di luar Indonesia.
“Saya harapkan juga mahasiswa Sastra Inggris nantinya dapat menelaah karya-karya sastawan Indonesia dari karya terjemahannya. Akan mempeekaya khasanah sastra interanasional,” ucap penyair berjuluk Paus Sastra Lampung ini.
Untuk diketahui, buku puisi Isbedy yang diterjemahkan ini sebagai 5 besar buku puisi Badan Pengembangan Bahasa Kemendikbud RI tahun 2020. (bed/dit)