Bandarlampung – Sejak pandemi virus corona (Covid-19), kebutuhan alat pelindung diri (APD), seperti masker mengalami kelangkaan di hampir semua daerah di Indonesia termasuk di Lampung.
Mensikapi kondisi tersebut Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung Hj. Riana Sari Arinal, SH, menghimbau para pengrajin di Lampung untuk membuat masker kerajinan rumah tangga guna membantu kebutuhan APD masyarakat.
Atas himbauan Riana Sari Arinal, sejumlah pengrajin terutama binaan Dekranasda dan pengrajin lainnya di Lampung bergerak memproduksi APD terutama masker untuk kebutuhan masyarakat non medis.
Seperti IKM Asih Collection yang beralamat di Jl. Ryacudu Gg Perintis E Waydadi Sukarame Bandarlampung. Dengan memberdayakan 5 pekerjanya, sehari bisa membuat 100 sampai 200 pcs masker produksi rumah tangga (home industri). Hasil produksinya dipasarkan di wilayah Kota Bandarlampung dan sekitarnya,ibu Riana Sari Arinal menghimbau agar pemakaian masker ini terus dijadikan suatu kebiasaan bagi masyarakat terutama saat di tengah keramaian.
Pengrajin Desi (House Tapis Citra) yang beralamat di Jl. Cendrawasih 1 No. 16 Tanjungagung Bandarlampung, meski dengan tenaga yang terbatas sehari bisa memproduksi 40-60 pics masker. Masker buatan Desi dipasarkan di Bandarlampung dan Lampung Utara.
Produksi masker yang cukup menggembirakan dilakukan oleh IKM Penjahit Wiwit, Alamat Jl. ZA. Pagar Alam sebelah SPBU Brabasan Kecamatan Tanjungraya Kabupaten Mesuji. Dengan memberdayakan karyawannya, penjahit Wiwit bisa memproduksi 1.000 masker per hari.
Hal yang sama juga dilakukan oleh KWT Seputih Raman dan KWT Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah, yang memproduksi ratusan masker setiap harinya.
Masih di Lampung Tengah, Yayasan Pengamal Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah juga memproduksi masker.
Begitu juga IKM Kakanova Kabupaten Lampung Tengah, dengan memberdayakan tenaga kerja 2-4 orang, bisa memproduksi 60-100 pics masker per hari.
Salah satu UMKM di Ambarawa Pringsewu, Taufik, mulai memproduksi APD sejak maraknya wabah virus Covid-19. Dengan memberdayakan karyawan dan warga pekon setempat, APD ini banyak dipesan bukan saja dari wilayah Kabupaten Pringsewu dan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung, tetapi seperti Jakarta, Medan dan daerah lainnya.
UMKM ini memproduksi masker yang dihasilkan dalam waktu sehari sebanyak 500 buah dan alat pelindung diri sebanyak 200 buah. Tidak hanya itu, baju pelindung (hazmat), sarung tangan, kaos kaki, dan lainnya juga berhasil diproduksi oleh UMKM ini. Masih di Pringsewu, LKS Amanah yang pengrajinya dari kaum difabel juga turut memproduksi masker.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Provinsi Lampung Riana Sari Arinal mengatakan, sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua akan pentingnya hidup sehat dari musibah pandemi Covid-19. Kita berharap musibah ini segera berakhir. Kedepan masyarakat harus menyadari akan pentingnya hidup sehat.
Untuk itu kedepannya kata Riana Sari yang juga sebagai Ketua TP PKK Provinsi Lampung ini, bahwa prilaku hidup bersih & sehat (PHBS) perlu diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sehingga setelah pandemi Covid-19 berakhir, pola hidup sehat tetap harus dijaga. Seperti contoh salah satu disaat kita sedang kurang sehat, bersin-bersin penggunaan masker sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan kita bersama,Begitu juga biasakan mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir perlu dibiasakan terutama juga kepada pada anak-anak kita .
Sebagai Ketua TP PKK, Riana Sari juga mempunyai inisiatif membuat washtafel portable dengan memberdayakan petugas Pol.PP yg bertugas di rumah gubernur dimana mrk bekerjasama dengan tukang Las sebagai wujud tetap produktif walau dalam situasi di rumah aja,yg mana washtafel portable ini nantinya akan ditempatkan di titik2 keramaian masyarakat,untuk tahap awal 10 unit akan dibagikan kepada masyarakat. (hms/feb)