Edward Anthoni: Jumlah Warga Miskin Di Way Kanan Menurun

337 views

Way Kanan- Jumlah warga miskin di Kabupaten Way Kanan, Lampung terus menurun. Untuk 2018, jumlah orang miskin yang ada di Way Kanan, sebanyak 13,52 persen, ini berdasarkan basis data terpadu yang dikeluarkan oleh Bappeda setempat.

Penegasan ini diungkapkan Wakil Bupati Way Kanan Edward Anthoni, saat acara jumpa pers dengan awak media cetak, elektronik, dan online, bertempat di Aula PKK setempat, Senin (9/12/19).

Ditambahkan oleh Edward Anthoni, kalau dilihat dari hasil rilis BPS angka kemiskinan Waykanan tahun 2014 sebanyak 15,03 persen, tahun 2015 sebanyak14,61 persen, tahun 2016 sebanyak 14,58 persen, tahun 2017 sebanyak 14,06 persen dan di tahun 2018 sebesar 13,52 persen.

“Artinya kemiskinan di Waykanan setiap tahunnya mengalami penurunan, jadi untuk tahun 2018 jumlah orang miskin Way Kanan sebanyak, 64.797 jiwa, jika presentasi 13,52 persen x 478.604 maka hasilnya warga miskin 64.707 jiwa,” ujar Edward Anthoni.

Sedangkan untuk warga miskin Way Kanan yang terdaftar sebagai anggota PKH yang sudah ada 34.792 jiwa awal 2019, hasil verifikasi dan validasi akhir 2019 untuk memasukkan warga miskin dalam PKH baru sebanyak 19.419 jiwa, sehingga jika penambahan hasil verifikasi dan validasi dengan yang lama menjadi 54.211 jiwa warga miskin Waykanan itu akan menjadi anggota PKH, jika dilihat angka kemiskinan 13,52% (64.707), dan yang sudah terdata untuk PKH sebanyak 54.211 jiwa, maka masih ada warga miskin Waykanan itu yang harus di data lagi kedepannya.

Sementara dalam keterangannya, Kepala Bappeda Way Kanan Rudi Joko menjelaskan, bahwa

Verifikasi dan validasi adalah perintah pusat, sebab, masih banyak keluhan dan informasi bahwa terdapat warga miskin yang belum mendapatkan program PKH.

BACA JUGA :   Diduga Lakukan Pungli, Oknum Perawat RSUD ZAPA Dipanggil Manajemen

Sedangkan untuk kategori miskin, rambah Rudi Joko, adalah masyarakat, yang pendapatan atau penghasilannya rata-rata Rp. 333.000/ bulan. Ini menjadi ruang sasaran dalam pendataan yang akan diikutkan dalam program PKH, tujuannya untuk mengurangi jumlah orang miskin di Way Kanan, dengan cara memberikan bantuan dan pelatihan serta ketrampilan, untuk digunakan dalam mendongkrak perekonomian keluarga.

Diakui oleh Edward Anthoni maupun Rudi Joko, kalau untuk Rumah Tangga Miskin (RTM), mengalami kenaikan, tetapi untuk masyarakat miskinnya sangat berkurang, dicontohkan oleh Edward dan Rudi Joko, sebuah keluarga yang memiliki 4 orang anak, yang telah menikah, kesemuanya diambil oleh orang yang berasal dari kelurga miskin, maka untuk rumah tangga miskinnya bertambah 4, jadi keseluruhannya menjadi 5, dengan orangtuanya.

“Jadi yang bertambah adalah jumlah rumah tangga miskin, bukan masyarakat miskinnya,” tegas Rudi Joko.(gun/dit)