Anggap Airlangga Hartarto Langgar Komitmen, Bamsoet Maju Jadi Caketum Golkar

412 views

Jakarta- Bambang Soesatyo (Bamsoet), Politisi Partai Golkar tegaskan akan maju menjadi Calon Ketua Umum dalam Musyawarah Nasional (Munas) Golkar yang akan digelar pada 3-6 Desember 2019 mendatang. Dengan ini, Ia bakal menantang sang incumbent Airlangga Hartarto yang kembali mencalonkan diri.

Ketua MPR RI itu “kekeuh” mencalonkan diri lantaran menganggap Airlangga Hartarto yang saat ini jadi Ketum Golkar telah melanggar komitmen yang dibuat untuk melakukan rekonsiliasi.

“Jadi kalau kemudian pada akhirnya hari ini saya menyatakan maju itu karena ada komitmen yang tidak ditunjukkan atau tidak dipenuhi. Karena saya dalam posisi sulit, para pendukung saya sudah melakukan pengorbanan karena mendukung,” kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/11/19).

Ia membeberkan bahwa dirinya dan Airlangga sudah membuat gentlemen agreement untuk membuat kondusif Partai Golkar pasca pelantikan Presiden dan Wakil Presidenterpilih pada Oktober 2019. Terlebih saat itu ada demonstrasi besar-besaran oleh mahasiswa.

Bamsoet mengatakan, saat itu dirinya bersedia dicalonkan menjadi Ketua MPR oleh Partai Golkar dengan suatu kondisi bahwa seluruh pendukungnya direkonsiliasi.

Menurutnya, dalam kesepakatan yang disaksikan Agus Gumiwang dan Adies Kadir itu, terdapat komitmen bahwa para pendukung Bamsoet dipulihkan kembali posisinya ke semula dan dirangkul dalam penyusunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPR dan kepengurusan Partai Golkar.

“Komitmen itu kemudian disanggupi, maka kami berdua berjabat tangan. Berjalanlah proses bahwa kami berdua ‘cooling down’ untuk kepentingan sebesar-besarnya kondisi negara saat itu yang gaduh dan Golkar memulainya dengan situasi yang kondusif,” ujarnya.

Sayang, dalam perjalanannya, Airlangga tidak melakukan rekonsiliasi dengan merangkul dan memulihkan posisi-posisi para pendukungnya namun justru mereka digeser ke komisi yang bukan bidangnya.

Peristiwa itulah yang membuat dirinya dalam posisi sulit dan tidak bisa terus menerus berpegang pada posisi “cooling down” karena dirinya berprinsip tidak pernah melanggar komitmen apapun.

BACA JUGA :   Pemilu Diundur? Ini Kata Pengamat

“Dan yang paling membuat hati saya miris adalah tenaga ahli Fraksi Partai Golkar yang sebetulnya tidak tahu menahu, tidak punya dosa apa-apa karena mendukung saya, mereka kemudian diberhentikan dan diganti dengan yang lain,” katanya.

Dia menegaskan bahwa dirinya maju sebagai caketum Golkar dengan tujuannya menjaga keutuhan dan mengembalikan khittah perjuangan partai karena ada pihak-pihak yang terzolimi.

Pada bagian lain, Ia menyatakan bahwa para senior Golkar telah memberikan dukungan kepada dirinya untuk tetap maju dalam pertarungan Munas Golkar.

“Saya punya kewajiban untuk memperbaiki tata kelola partai yang selama ini tidak dirasakan oleh daerah-daerah, tidak dirasakan bahwa partai mengayomi kawan-kawan di daerah sehingga perolehan suara Golkar merosot,” katanya. (med/Jim)