Soal Penganiayaan Supporter, DPR RI Desak Pemerintah Malaysia Gentlemen Minta Maaf Ke Indonesia

311 views
logo

Jakarta- DPR RI minta kepada pemerintah negeri jiran Malaysia untuk meminta maaf secara terbuka kepada Pemerintah Indonesia terkait insiden penganiayaan terhadap supporter timnas Sepakk bola Indonesia.

Tak hanya itu, Komisi X DPR RI juga meminta Malayadia mengawal proses hukum pelaku penganiayaan.

“Ini tergantung pada penyelesaian kasus penganiayaan ini di Malaysia. Apalagi ini masih ada suporter kita yang ditahan Kepolisian Malaysia. Kita akan tuntut itu supaya secepatnya dibebaskan,” ujar Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda usai menerima audiensi dengan kelompok suporter timnas sepak bola Indonesia di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (26/11/19).

Menurutnya, masyarakat Indonesia menunggu dan terus memantau terhadap penyelesaian kasus penganiayaan suporter tersebut.

Ia menilai apabila masalah tersebut tidak diusut tuntas maka ke depan bisa berpotensi menjadi dendam.

“Kita akan pantau terus, kita akan lihat itikad baik dari pemerintah Malaysia kalau penanganannya tidak objektif, kita akan tuntut ini diselesaikan dengan baik,” ujarnya.

Ia juga menilai langkah Menteri Olahraga Malaysia Syed Saddiq yang meminta maaf melalui akun Twitter-nya, merupakan cara yang tidak tepat.

Karena itu dia menuntut agar Pemerintah Malaysia mengajukan permintaan maaf secara terbuka, “face to face” kepada pemerintah Indonesia.

Selain itu menurut dia, Komisi X juga akan menindaklanjuti keinginan para suporter agar ada payung hukum bagi suporter, apakah berupa undang-undang baru atau revisi UU Sistem Keolahragaan Nasional.

“Kami diminta mengajukan UU baru atau revisi UU. Dari 11 RUU yang kami ajukan, di dalamnya kami akan revisi UU Sistem Keolahragaan Nasional,” katanya.

Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI Muhammad Khadafi mengatakan Komisi X DPR akan mengadakan rapat dengan PSSI agar ke depan permasalahan suporter bisa dicarikan solusi secara bersama.

BACA JUGA :   Tim KPB Lampung Beraudensi dengan Kementan RI

Hal itu penting dilakukan, menurutnya karena Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-21 pada 2021, sehingga diharapkan Indonesia nyaman sebagai tuan rumah dan negara-negara lain punya kesan.

Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia Ignatius Indro mengatakan, sejak 2016, jumlah suporter Indonesia yang meninggal dunia mencapai 17 jiwa dan selama ini belum ada perhatian khusus dari berbagai pihak terhadap masalah yang dialami suporter ini.

“Sejauh ini tidak ada edukasi dari federasi sepakbola (PSSI) dan dari pemerintah juga belum nyata edukasi tersebut. Dan juga perhatian untuk suporter belum ada jaminan keamanan dan kenyamanan dalam menonton sepak bola,” katanya. (ant/dit)