G-Schools Indonesia Summit 2025: Pendidik Indonesia Siap Menavigasi Kehadiran AI dalam Lanskap Pendidikan

43 views

PT Reformasi Generasi Indonesia (REFO) menggelar G-Schools Indonesia Summit (GSIS) 2025. Dihadiri lebih dari 300 peserta yang terdiri dari pemimpin, pengambil keputusan, pendidik, dan influencer dari sekolah-sekolah dengan pembelajaran berbasis teknologi Google di seluruh Indonesia, GSIS 2025 diadakan pada Sabtu, 8 Maret 2025, pukul 8.00 – 17.00 WIB di IPEKA BSD, Tangerang, Banten, yang merupakan Sekolah Rujukan Google pertama di Asia Tenggara.

Tangerang,
Maret 2025 – PT Reformasi Generasi
Indonesia (REFO)
menggelar G-Schools
Indonesia Summit (GSIS) 2025
. Dihadiri lebih dari 300 peserta yang terdiri
dari pemimpin, pengambil keputusan, pendidik, dan influencer dari sekolah-sekolah dengan pembelajaran berbasis
teknologi Google di seluruh Indonesia, GSIS 2025 diadakan pada Sabtu, 8 Maret 2025, pukul 8.00 – 17.00 WIB
di IPEKA BSD, Tangerang, Banten,
yang merupakan Sekolah Rujukan Google pertama di Asia Tenggara.

Kehadiran
AI dalam lanskap pendidikan telah mengubah segalanya. Peluang sekaligus
tantangan pun muncul bersamanya. REFO terus menggaungkan tentang AI dengan
menginisiasi berbagai program dan acara. Salah satunya adalah G-Schools Indonesia Summit (GSIS),
acara tahunan yang hadir dengan tema-tema edukasi seputar pendidikan.

Tahun
ini, mengangkat tema “AI: The New
Frontier In Education”
, GSIS 2025
mengajak seluruh insan pendidikan di Indonesia untuk mengeksplorasi lebih jauh
implementasi praktis AI, menembus batasan-batasan yang sudah ada dan membuka
batasan-batasan baru mengenai apa yang mungkin dilakukan dengan AI dalam
konteks pendidikan, sehingga dapat memberikan dampak langsung bagi sekolah.
GSIS 2025 juga berfokus pada pembelajaran STEM, pendekatan holistik dan
interdisipliner yang bertujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan
beradaptasi, berinovasi, berpikir kritis, dan memecahkan masalah dengan cara
yang bijak dan kreatif. Hal ini selaras dengan imbauan pemerintah untuk fokus
pada pembelajaran STEM, demi menghasilkan generasi yang menguasai teknologi,
siber, dan AI.

Gary Lim, Head of Education &
Channels, Global Workspace for Education, Google for Education
, yang juga hadir sebagai salah satu Keynote
Speaker dalam GSIS menyatakan bahwa GSIS 2025 merupakan sebuah pengalaman yang
luar biasa, “Not only for me, but also
for all the leaders and educators that have been invited. I can tell that the
learning opportunities have been immensely great, very useful, and hands-on for
the participants,”
ucap Gary.

Pepita Gunawan, Founder and
Managing Director REFO
,
mengatakan bahwa GSIS 2025 adalah kelanjutan dari program tahun lalu. Acara
ini, selain sebagai ajang pembelajaran, juga sebagai wadah berjejaring bagi
para pemangku kepentingan pendidikan dari sekolah-sekolah pemanfaat teknologi
Google dalam pembelajaran di seluruh Indonesia. “Di GSIS ini, para pejuang
pendidikan itu datang, bertemu, dan networking,
supaya kita semua dapat membangun support
system
yang kuat,” kata Pepita.

Menurut
Pepita, dengan hadirnya AI dalam dunia pendidikan, saat ini ada peluang baru
yang terbentang di depan mata. “AI telah menetapkan batasan-batasan baru dalam
dunia pendidikan. Menciptakan peluang sekaligus tantangan, yang mungkin tidak
pernah kita pikirkan sebelumnya. Jadi kita harus terus update dan upgrade diri
kita dalam literasi AI, agar bisa menavigasi pesatnya perkembangan teknologi AI
ini,” kata Pepita lagi.

Image

GSIS 2025 menghadirkan empat Keynote Sessions:

●   
The Changing Landscape of Lifelong Learning oleh Gary Lim, Head of Education &
Channels, Global Workspace for Education, Google for Education.

●   
Turning Obstacles to Opportunities with AI oleh Hanny Atie Sumarni, Wakil Kepala
Sekolah, Kepala Perpustakaan, dan Guru Sejarah SMA Negeri 97 Jakarta didampingi
oleh Steven Sutantro, Principal Learning Consultant REFO.

●   
What’s Next – A Commitment In Continued
Exploration and Learning
oleh
Yuliana, Head of International Education Department IPEKA Christian School.

●   
Turning Information Into Impact oleh Darma Kusumah Guru di SLB Negeri 11
Jakarta didampingi oleh Steven Sutantro, Principal Learning Consultant REFO.

Di
samping empat Keynote Sessions tersebut, GSIS 2025 juga menghadirkan 36 Parallel Sessions yang dibawakan oleh 18
Pembicara
yang merupakan praktisi dalam dunia pendidikan. Parallel Sessions
membahas dengan detail tentang praktik-praktik baik pemanfaatan AI dalam
konteks pendidikan. Peserta dapat memilih sendiri kelas-kelas sesuai dengan
tema yang dibutuhkannya.

Image

Peserta,
yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia, terlihat sangat antusias
mengikuti setiap sesinya. Berpuasa di bulan Ramadan tak mengurangi semangat
para pendidik ini untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

“Programnya
bagus untuk mendapatkan inspirasi. Saya berterima kasih pada REFO karena sudah
memberikan insights baru dalam
pembelajaran,” ujar Maesaroh dari SMA Terpadu Baiturrahman, Bandung.

“Acaranya
oke, dan REFO sangat profesional dalam mengorganisasi event ini. Semoga acara seperti ini bisa dilakukan dua kali dalam
setahun,” ungkap Thomas Juniwarto dari Kinderfield Highfield Indonesia,
Jakarta.

It’s all great, dan acaranya sangat
menginspirasi,” ungkap Eka Fidyanti Hariana dari SIS School, Cilegon.

Image

Parallel
Session yang tiap sesinya berdurasi selama 40 menit pun banyak dirasa kurang
lama oleh para peserta.

“Acara
bisa dibuat dua hari supaya waktu tiap Parallel Sessions bisa lebih dalam,”
ucap Agung Surancoyo dari SMP Negeri 10 Loa Kulu, Kutai Kartanegara.

“Waktu
untuk Parallel Session seharusnya lebih lama, supaya pembahasannya bisa lebih
mendalam,” kata Hilary Relita dari Sekolah Terpadu Sedaya Bintang, Bandung.

“Acara
ini sangat menambah wawasan. Waktu untuk Parallel Sessions diperpanjang, karena
40 menit terasa sangat cepat,” kata Noni Permari dari Nassa School, Bekasi.

REFO
selalu konsisten dengan misinya untuk membangun generasi masa depan, oleh
karena itu REFO selalu menjadi bagian dari berbagai upaya dalam mempersiapkan
generasi muda yang kompetitif dan mampu bersaing di kancah global. Dan melalui G-Schools Indonesia Summit, yang akan terus
diadakan setiap tahunnya
, REFO mengajak seluruh insan pendidikan di
Indonesia, baik pengguna teknologi Google maupun bukan, untuk terus menjadi
yang terdepan dalam pemanfaatan teknologi, termasuk AI, secara bijak dan
bertanggung jawab.

Press Release ini juga tayang di VRITIMES