Ethereum diperkirakan akan menjadi aset kripto yang paling diuntungkan dari kepastian regulasi di bawah pemerintahan Trump. Prediksi ini disampaikan oleh para peneliti dari Sygnum Bank, sebuah grup perbankan aset digital global, yang menyoroti bagaimana kejelasan regulasi dapat mendorong investasi ke proyek-proyek produktif daripada sekadar memecoin.
Ethereum Tertinggal dari Kompetitor Seperti Solana
Dalam laporan investasi kuartalan yang dirilis pada 30 Januari 2024, Sygnum membahas beberapa sektor utama dalam industri kripto, termasuk kebijakan kripto, pertumbuhan blockchain Layer 1 (L1), restaking, serta tantangan yang sedang dihadapi Ethereum.
Meskipun Ethereum mendapat dorongan likuiditas dari exchange-traded funds (ETF Ethereum), kinerjanya tetap kurang memuaskan. Banyak investor justru beralih ke altcoin lain seperti Solana, yang belakangan semakin menarik perhatian pasar. Popularitas Solana semakin meningkat setelah keluarga Trump meluncurkan memecoin di jaringan tersebut, yang turut mengalihkan modal dan sentimen dari Ethereum.
Ketidakpuasan dalam Komunitas Ethereum
Ethereum juga menghadapi tantangan internal. Beberapa anggota komunitas menyoroti perlunya restrukturisasi Ethereum Foundation, organisasi yang mengawasi pengembangan Ethereum. Ketidakpuasan ini muncul karena kurangnya inovasi yang kompetitif dibandingkan jaringan lain yang berkembang pesat.
Namun, terlepas dari tantangan tersebut, para peneliti Sygnum menemukan bahwa investor institusional mulai mengakumulasi ETH dalam jumlah besar. Hal ini menunjukkan bahwa Ethereum masih memegang dominasi di industri kripto dan tetap menjadi pilihan utama bagi investor besar.
Ethereum Masih Jadi Tolak Ukur Industri Kripto
Menurut laporan Sygnum, institusi melihat Ethereum bukan hanya sebagai aset investasi, tetapi juga sebagai tolak ukur utama untuk aktivitas di industri kripto. Investor institusional menganggap Ethereum sebagai proxy atau indeks de facto, mencerminkan dinamika pasar kripto secara keseluruhan.
Selain itu, Ethereum tetap menjadi blockchain terbesar untuk decentralized finance (DeFi), non-fungible tokens (NFT), dan aplikasi Web3, meskipun ada tantangan dari kompetitor seperti Solana dan Avalanche.
Dalam 30 hari terakhir, harga ETH mengalami volatilitas yang signifikan. Pada 7 Januari 2025, ETH mencapai harga tertinggi bulanan sekitar $3.687,14. Namun, sejak itu, harga mengalami tren penurunan, mencapai titik terendah bulanan pada 3 Februari 2025 di sekitar $2.240,50.
Per 6 Februari 2025, harga Ethereum berada di sekitar $2.790,55, menunjukkan penurunan sekitar 24% sepanjang bulan tersebut.
Kesimpulan
Meskipun Ethereum menghadapi tantangan dari pesaing dan tekanan internal, regulasi yang lebih jelas dapat menguntungkan Ethereum dalam jangka panjang. Dengan adopsi yang kuat di kalangan investor institusional dan ekosistem yang luas, Ethereum tetap menjadi aset kripto yang patut diperhitungkan di masa depan.
Jika kamu tertarik untuk berinvestasi atau melakukan trading Ethereum, pastikan untuk melakukannya di Bittime. Sebagai aplikasi investasi kripto, Bittime menyediakan pengalaman jual beli Ethereum dan aset kripto lainnya yang aman, mudah, dan cepat. Tunggu apalagi, segera daftar Bittime dan nikmati berbagai kemudahan untuk bertransaksi aset kripto!
Disclaimer
Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi yang menjadi tanggung jawab pribadi pengguna. Bittime adalah platform perdagangan aset kripto terdaftar di Bappebti yang menyediakan informasi berdasarkan riset internal, bersifat umum dan edukatif. Informasi ini bukan merupakan nasihat keuangan, investasi, hukum, atau perpajakan. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan. Pengguna wajib melakukan analisis mandiri dan memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang berlaku.
Press Release ini juga tayang di VRITIMES