BANDARLAMPUNG – Pj. Gubernur Lampung Samsudin menghadiri acara Festival Kebudayaan dan Cinta Tanah Air Universitas Lampung 2025, yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna Universitas Lampung (Unila), Bandar Lampung, Kamis (16/1/2025).
Pada acara itu, juga diserahkan secara simbolis “Anugerah Be Strong” kepada 62 pemenang.
Penyelenggara Festival juga menghadirkan sejumlah keynote speaker, diantaranya Direktur Sejarah dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Prof. Dr. Agus Mulyana.
Pj. Gubernur Samsudin mengatakan kebudayaan Lampung menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kemajuan pembangunan Provinsi Lampung.
Menurutnya, acara ini juga bukan hanya sebuah perayaan budaya, tetapi juga wujud nyata dari komitmen menambah nilai-nilai cinta tanah air terhadap dan setiap generasi muda.
Banyak provinsi di Indonesia yang maju dengan tidak memisahkan budayanya, tapi justru maju dan bersatu dengan budaya. Seperti Bali yang dikenal dengan budayanya. Juga NTB, dan Provinsi lainnya.
“Provinsi Lampung tentunya kita mesti bersama-sama budaya dengan adat istiadat yang kita miliki, agar supaya pembangunan di Provinsi Lampung tidak terpisahkan dari budaya yang ada di Provinsi Lampung, sehingga budaya itu adalah bagian yang tidak terpisahkan didalam pembangunan Provinsi Lampung ini,” ujar Samsudin.
Samsudin menjelaskan bahwa sebagai bangsa yang kaya akan keragaman budaya, Indonesia memiliki kekuatan luar biasa yang terletak pada keberagaman. Budaya bukan hanya warisan leluhur, tetapi juga identitas yang harus dijaga dan dikembangkan.
“Dalam konteks Provinsi Lampung, kita memiliki kekayaan budaya lokal seperti siger, tapis, nyeruit, dan berbagai seni tradisional lainnya yang mencerminkan karakter masyarakat Sai Bumi Ruwa Jurai yang inklusif dan penuh toleransi,” ujarnya.
Melalui festival ini, dirinya melihat semangat yang luar biasa dari mahasiswa Universitas Lampung untuk menghidupkan budaya, mempererat persatuan, dan menunjukkan kecintaan terhadap tanah air.
“Generasi muda seperti kalianlah yang akan melanjutkan tonggak perjuangan bangsa, mengembangkan budaya lokal, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Di tengah tantangan globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi, kita sering kali dihadapkan pada ancaman kehilangan identitas budaya.
“Oleh karena itu, festival seperti ini menjadi sangat penting sebagai media edukasi dan pelestarian budaya. Selain itu, nilai-nilai cinta tanah air yang disampaikan melalui kegiatan ini juga menjadi landasan bagi kita untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan, termasuk memperkokoh persatuan di tengah keberagaman,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Lampung Lusmeilia Afriani menyampaikan bahwa acara ini juga mencerminkan peran penting generasi muda sebagai pelaku utama dalam melanjutkan estafet kebudayaan bangsa Indonesia di tengah tantangan global.(pim/feb)