Menghadapi Virtual Internship MSIB Batch 7: Persiapan dan Saran dari Ayesha Ganegoda

862 views

Program MSIB Batch 7 Maxy Academy memberikan mahasiswa kesempatan seperti bootcamp dan virtual internship. Alumni MSIB Batch 6, Ayesha Ganegoda, berbagi pengalamannya mengenai pengalaman menjalani virtual internship

Surabaya, 06 November 2024 – Program MSIB Batch 7 yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek telah berjalan setengah perjalanan dan diproyeksikan akan berakhir dalam dua bulan ke depan. Salah satu mitra dalam program ini, Maxy Academy, mengelola lebih dari 130 peserta dalam program Studi Independen dan 10 mahasiswa yang mengikuti program magang.

Dalam program Studi Independen yang dikelola oleh Maxy Academy, para mahasiswa telah mengikuti berbagai kegiatan awal yang dirancang untuk memperkaya keterampilan dan pengalaman mereka. Beberapa kegiatan tersebut meliputi hackathon, sebuah kompetisi yang bertujuan mengasah kemampuan teknis serta kreativitas mahasiswa dalam bekerja sama dalam tim. Selain itu, ada pula Maxy Talk, sesi pengembangan soft skill yang menghadirkan pembicara ternama dari berbagai bidang, sehingga para mahasiswa dapat belajar dari para ahli dan meningkatkan keterampilan non-teknis mereka.

Setelah mengikuti kegiatan bootcamp selama kurang lebih 45 hari, mahasiswa akan mengikuti kegiatan virtual internship  yang berlangsung selama dua bulan. Pada tahap ini, mereka akan diberikan proyek besar berupa studi kasus nyata yang dihadapi oleh beberapa perusahaan mitra Maxy Academy, seperti TBN Indonesia, Deus Code, D’Consultant, dan lainnya. Proyek ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa mengaplikasikan pengetahuan teknis dan soft skill yang telah mereka peroleh dalam situasi dunia nyata.

Guna mempersiapkan diri dalam kegiatan virtual internship ke depan, salah satu alumni MSIB Maxy Academy Batch 6, Ayesha Ganegoda, mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya, jurusan Teknik Informatika, membagikan pengalaman berharga yang ia peroleh saat menjalani virtual internship. Ayesha mengungkapkan
mengungkapkan bahwa sebelum bergabung dengan program ini, ia merasa keterampilan UI/UX-nya belum terasah sepenuhnya. “Aku ini baru menekuni UI/UX dari semester 3, karena aku kurang mendalami coding dan juga aku menyukai seni, sehingga aku memilih untuk mendalami UI/UX,” ucapnya.

BACA JUGA :   Smartfren Raih Penghargaan Indonesia Green Awards 2024

Melalui kegiatan virtual internship, ia dan timnya dihadapkan dengan proyek nyata dari mitra industri yang mengharuskan mereka untuk berkolaborasi dalam menyelesaikan tantangan yang diberikan. Salah satu proyeknya adalah pengembangan platform komunitas online bernama Thrivian, yang dirancang untuk mendorong kolaborasi lintas keahlian dan menyediakan ruang untuk berbagi ide serta berpartisipasi dalam acara-acara komunitas.  

Setelah melalui berbagai aktivitas dalam program ini, Ayesha mulai melihat peningkatan signifikan, terutama dalam keterampilan teknisnya. Tidak hanya ilmu teknis yang bertambah, tetapi proyek nyata dalam virtual internship ini juga memberikan banyak manfaat baginya dalam pengembangan keterampilan kepemimpinan dan komunikasi. “Aku merasa sangat terbantu dengan adanya proyek nyata ini karena selain menerapkan ilmu yang sudah dipelajari, aku juga belajar bagaimana mengelola tim dan berkomunikasi secara efektif,” ujar Ayesha. Ia menambahkan bahwa penggunaan alat manajemen proyek seperti Notion dan Trello sangat memudahkan dalam menjaga kelancaran proyek dan memastikan setiap anggota tim dapat berkontribusi secara optimal.

Ayesha memberikan beberapa saran bagi peserta virtual internship ke depannya, antara lain mempersiapkan diri untuk berkomunikasi aktif dan konsisten dengan mentor serta anggota tim. Ia menyarankan agar para peserta selalu aktif dalam berkomunikasi karena virtual internship ini dilaksanakan secara daring, dan dalam satu tim terdapat 10–12 orang. Oleh karena itu, komunikasi diperlukan untuk mengetahui kemajuan tim secara menyeluruh. Ia juga menekankan pentingnya ketekunan dalam mengerjakan proyek, agar tidak dikerjakan mendekati tenggat waktu, sehingga proyek bisa diselesaikan lebih tertata. Selain itu, mendokumentasikan perkembangan proyek secara konsisten dan meminta bantuan saat menghadapi kesulitan juga menjadi kunci sukses dalam menyelesaikan proyek.

Harapan ke depannya adalah kegiatan virtual internship yang akan dijalani oleh mahasiswa Batch 7 dapat memberikan pengalaman signifikan dalam membentuk keterampilan praktis dan profesional para peserta. Selain pemahaman konsep dasar di bidang masing-masing, para peserta diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam proyek nyata, sehingga mereka menjadi lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja dengan keterampilan teknis dan soft skill yang matang.

BACA JUGA :   Sambut The New Normal BUMN, KAI Berbenah

Press Release ini juga tayang di VRITIMES