LAMPUNG- Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) mendonasikan uang senilai Rp 150 juta untuk pembangunan Masjid Al-Hijrah Kota Baru Lampung.
Bantuan itu sebagai bentuk nyata dukungan untuk keberlanjutan pembangunan Komplek Pemprov Lampung di Wilayah Kota Baru, Lampung Selatan.
Sebanyak 24 mahasiswa dari kampus dengan julukan Sang Juara, melakukan audiensi dengan Pj Gubernur Lampung Samsudin di ruangan kerjanya, Selasa (24/9/24).
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UTI Turwan Aldi Putra mengatakan, dirinya beserta rombongan lebih memilih untuk memberikan aspirasi secara dialog dibandingkan harus turun demonstrasi.
“Selama ini kesan mahasiswa hanya mendemo kebijakan pemerintah dengan turun di jalan, namun kami mendemo menyampaikan aspirasi melalui dialog,” ujar dia.
Turwan menjelaskan, pihaknya juga pernah beraudiensi di Kantor DPRD Lampung dan menyampaikan aspirasi memberikan dukungan Lampung untuk menjadi Ibukota Negara Indonesia. Serta, berharap kepada Gubernur Lampung saat itu untuk melanjutkan pembangunan Kota Baru sebagai pusat pemerintahan Ibukota Provinsi Lampung pada 24 Juli 2019.
“Kami juga pernah penyampaian aspirasi dan berdiskusi membahas salah satu kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Kantor DPRD Kota Bandar Lampung di terima oleh Ketua DPRD beserta jajarannya pada 13 September 2022,” ungkapnya.
Untuk itu kata Turwan, pihaknya hadir beraudiensi dengan maksud menyampaikan aspirasi untuk membangun cinta tanah air dan rasa kepedulian kepada Provinsi Lampung dan mendukung kepemimpinan Pj. Gubernur Samsudin, untuk melanjutkan Pembangunan Kota Baru Lampung.
Ditambahkan oleh anggota BEM lainya yaitu Bayu Putra Pratama, yang menjelaskan bahwa pihaknya sangat mendukung kelanjutan pembangunan Kota Baru menjadi pusat ekonomi untuk mempercepat laju pembangunan meraih Indonesia emas.
“Kami memohon kepada Penjabat Pj Gubernur Lampung untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan khususnya pendidikan tinggi di Provinsi Lampung,” harapnya.
Pihaknya juga memohon, untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Lampung. “Kami memohon kepada Pj Gubernur Lampung Bapak Samsudin, untuk memperbaiki citra good governance melalui efisiensi anggaran dengan memberantas korupsi,” harapnya.
Sementara Pj. Gubernur Provinsi Lampung Samsudin mengatakan, dirinya menyambut positif apa yang telah dilakukan oleh mahasiswa kampus Sang Juara.
“Baru pertama kali ini demo kekinian. Kalau demo di jalan biasanya saya minta staf saja yang menemui. Kalau demo begini ya langsung saya yang mendampingi,” tuturnya.
Lebih lanjut Samsudin mengatakan, Apa yang disampaikan oleh mahasiswa Teknokrat tentu sesuai dengan komitmen dari pihaknya.
“Terkait mutu pendidikan. Sudah sepakat pesan presiden pada gubernur menyampaikan amanat prioritas salah satunya peningkatan SDM tentunya harus meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu sangat mendukung. Saya akan koordinasikan dengan perguruan tinggi lain,” jelasnya.
Terkait dengan harapan meningkatnya IPM di Lampung, Samsudin mengatakan terdapat banyak hal yang harus dilakukan kedepan.
“Untuk meningkatkan IPM harus punya mimpi, punya energi dan fisik yang kuat. Kemudian kita harus punya perencanaan didalam hidup ini. Kemudian harus berorganisasi. Menata kehidupan tidak bisa sendiri,” jelasnya.
“Mahasiswa itu aktif dalam kegiatan-kegiatan organisasi. Kalau tidak organisasi hidup kita akan egois. Mudah-mudahan apa yang sudah hadir dapat kita terapkan,” tambahnya.
Terkait dengan pemberian bantuan Rp 150 juta dari kampus Teknokrat, Samsudin berterimakasih akan hal tersebut dan berkomitmen membangun Kota Baru dari masjid. “Mudah-mudahan Kota Baru kita wujudkan,” tutur Samsudin.
Samsudin mengatakan, pihak pemerintah Provinsi Lampung akan mendukung apa yang disampaikan oleh para mahasiswa tersebut.
“Kami pihak Pemprov mendukung apa yang disampaikan oleh mahasiswa Teknokrat Indonesia, bahwa tidak akan membedakan kampus negeri dan swasta,” tegasnya.
Terkait dengan pemberian bantuan senilai Rp 150 juta, Samsudin mengapresiasi tinggi akan hal tersebut. Pemberian bantuan ini adalah yang pertama kali dilakukan oleh mahasiswa.
“Inilah unik, belum pernah terjadi menyampaikan aspirasi demo, disisi lain juga membantu masjid di Kota Baru, ini saya mengapresiasi bahwa mahasiswa punya sensitifas membangun dari masjid, ini luar biasa,” tutupnya. (*)