The Fed Pangkas Suku Bunga 50 bps, Bitcoin Kembali Menghijau!

990 views

Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), mengejutkan dunia dengan keputusan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75-5,0% pada hari Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (19/9/2024). Pemangkasan ini jauh lebih besar dibandingkan ekspektasi pasar yang hanya mengharapkan pemotongan sebesar 25 bps. Keputusan ini menandai pemangkasan suku bunga pertama sejak Maret 2020, yaitu saat awal pandemi Covid-19 melanda dunia empat tahun yang lalu.

Sebelumnya, The Fed telah menaikkan suku bunga secara agresif sebesar 525 bps dari Maret 2022 hingga Juli 2023. Kenaikan ini dilakukan sebagai langkah untuk mengendalikan inflasi yang tinggi pada saat itu. Setelah mencapai level 5,25-5,50%, The Fed kemudian mempertahankan suku bunga di level tersebut dari September 2023 hingga Agustus 2024, lebih dari satu tahun penuh. 

Pemangkasan suku bunga terbaru ini mencerminkan langkah The Fed dalam merespons kondisi ekonomi yang mungkin memerlukan stimulus tambahan. Keputusan ini menunjukkan betapa dinamisnya kebijakan moneter The Fed dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Sementara itu, pelaku pasar dan investor akan terus memantau langkah selanjutnya dari The Fed, mengingat perubahan kebijakan ini dapat membawa dampak signifikan terhadap perekonomian global.

Sumber: Coindesk

Menurut laporan dari Coindesk pada Kamis (19/9/2024), Bitcoin mengalami lonjakan harga sebesar 1,2%, mencapai USD $61,000 menyusul pengumuman pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada Rabu (18 September) waktu setempat. Keputusan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin mengejutkan pasar dan memberikan dorongan sementara pada harga Bitcoin.

Namun, setelah kenaikan awal tersebut, harga Bitcoin kembali turun di bawah USD $60.000. Pergerakan harga bitcoin bisa kamu cek melalui Aplikasi Investasi Nanovest, bisa mulai investasi dari 5000 rupiah dan sudah terjamin aman oleh asuransi Sinarmas. Meskipun sempat mencapai puncaknya, harga Bitcoin sebagian besar bergerak datar selama 24 jam terakhir, menunjukkan volatilitas yang masih tinggi dalam pasar mata uang kripto. Para investor dan pengamat pasar terus mencermati pergerakan harga Bitcoin, mengingat dampak signifikan yang dapat ditimbulkan oleh perubahan kebijakan moneter The Fed terhadap aset-aset digital. 

BACA JUGA :   Bangun Ekosistem Agribisnis Peternakan Berkelanjutan, Arie Triyono: Berdayakan Masyarakat Lokal

Pergerakan harga ini mencerminkan bagaimana keputusan ekonomi besar, seperti perubahan suku bunga oleh bank sentral, dapat mempengaruhi pasar kripto. Selain itu, respons pasar terhadap keputusan The Fed juga menunjukkan kepekaan investor terhadap kebijakan yang dapat mempengaruhi likuiditas dan sentimen pasar secara keseluruhan.

Alasan Suku Bunga Diturunkan

Menurut Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, penurunan suku bunga ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang stabil. Inflasi di Amerika Serikat telah menurun dari puncaknya di 7% menjadi 2,2%, memberikan kesempatan bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter. Langkah ini diambil dengan pertimbangan untuk menjaga stabilitas ekonomi sambil mendorong aktivitas ekonomi yang lebih dinamis.

Dengan inflasi yang terkendali, The Fed memiliki ruang yang lebih besar untuk mengambil langkah-langkah yang mendukung pertumbuhan, tanpa mengorbankan stabilitas pasar tenaga kerja. Seperti yang diungkapkan oleh Powell dan dikutip dari situs CoinGape, menjaga kekuatan pasar tenaga kerja tetap menjadi prioritas utama, bahkan saat kebijakan moneter dilonggarkan.

“Komite telah mendapatkan keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi sedang bergerak secara berkelanjutan menuju target 2%, dan menilai bahwa risiko untuk mencapai tujuan lapangan kerja dan inflasi hampir seimbang,” demikian bunyi siaran pers tersebut. “Proyeksi ekonomi tetap tidak pasti, dan Komite memperhatikan risiko dari kedua sisi mandat ganda mereka.”

Anggota Federal Reserve memperkirakan bahwa suku bunga acuan akan turun menjadi 4,4% pada akhir tahun, mencerminkan kemungkinan pemangkasan lebih lanjut sebesar 50 basis poin dalam dua pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) berikutnya, berdasarkan proyeksi ekonomi kuartalan dari Fed. Ini menunjukkan peningkatan dari hanya satu pemangkasan yang diproyeksikan pada bulan Juni.

“Ekonomi AS berada dalam kondisi yang baik dan keputusan kami hari ini dirancang untuk menjaga hal itu,” kata Ketua Fed Jerome Powell dalam konferensi pers setelah pertemuan. Dia menyatakan bahwa “Tingkat pengangguran yang berada di kisaran 4% yang rendah mencerminkan pasar tenaga kerja yang baik,” dan dia tidak melihat adanya bukti bahwa “kemungkinan resesi atau penurunan meningkat.” Powell juga menambahkan bahwa Fed belum mengklaim kemenangan atas inflasi, dan pemotongan lebih lanjut sebesar 50 basis poin tidak boleh dianggap sebagai “kecepatan baru” untuk pemotongan suku bunga di masa mendatang, mengulangi pendekatan berbasis data dari Fed.

BACA JUGA :   Tingkatkan Kesadaran Risiko Bagi Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja

Bagaimana dengan Pasar Kripto Kedepannya?

Pasar kripto, khususnya Bitcoin, memiliki potensi untuk mengalami kenaikan lebih lanjut seiring dengan meningkatnya likuiditas di pasar. Kondisi ini didorong oleh kebijakan suku bunga yang lebih rendah, yang membuat investor semakin optimis terhadap prospek pasar kripto. Optimisme ini dapat mendorong kenaikan harga aset kripto lainnya, menciptakan momentum positif di seluruh pasar.

Dengan suku bunga yang lebih rendah, biaya pinjaman menjadi lebih murah, dan ini sering kali mendorong investor untuk mencari alternatif investasi yang lebih menguntungkan, seperti aset kripto. Likuiditas yang meningkat ini bisa memberikan dorongan signifikan bagi Bitcoin dan kripto lainnya, karena lebih banyak uang masuk ke pasar ini. 

Bagi trader yang mencari peluang di tengah volatilitas, kondisi ini bisa menjadi momen yang tepat untuk mempertimbangkan strategi jangka pendek hingga akhir tahun. Meningkatnya aktivitas perdagangan dan pergerakan harga yang dinamis menawarkan kesempatan bagi trader untuk memanfaatkan fluktuasi pasar. Seperti informasi yang kami kutip dari situs Investing Daily, periode ini bisa sangat menguntungkan bagi mereka yang dapat membaca tren pasar dengan tepat dan membuat keputusan investasi yang cerdas.

Waktu yang Pas, Untuk Jajan Bitcoin atau Altcoin nih!

Saat ini, terlihat bahwa harga Bitcoin tetap kuat mengalami kenaikan setelah mengalami pemulihan pada Jumat pekan lalu. Pergerakan ini diperkirakan akan berlanjut hingga Bitcoin mencapai puncak harga tertingginya karena volume pembelian masih cukup kuat dan didukung oleh narasi yang sedang berkembang.

Harga Bitcoin saat ini bisa kamu cek di aplikasi Nanovest dan Jika kamu tertarik untuk berinvestasi dan membeli aset kripto, aplikasi investasi Nanovest dapat menjadi pilihan yang tepat karena menyediakan lebih dari 2000 saham Amerika Serikat serta mempunyai lebih dari 600 aset kripto yang sangat lengkap. Nikmati kemudahan dan keuntungan berinvestasi di Nanovest! 

BACA JUGA :   Pendapatan dan Laba Bersih Indosat Ooredoo Hutchison Meningkat

Menjadi momentum dan kesempatan yang cocok untuk para trader pemula yang ingin memulai dan ingin investasi di Bitcoin atau Altcoin, Harga Bitcoin bisa kamu lihat melalui aplikasi Nanovest sebagai Aplikasi investasi dengan koin kripto terlengkap dapat memulai investasi hanya dengan modal yang kecil yaitu cukup dengan 5000 rupiah saja.

Bagi investor baru yang ingin memulai, tidak perlu khawatir karena aset yang Anda miliki terlindungi oleh asuransi Sinar Mas agar terhindar dari risiko cybercrime. Nanovest juga telah terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI, sehingga aman untuk digunakan. Bagi para pelaku investasi yang tertarik menggunakan Nanovest, aplikasi ini dapat diunduh melalui Play Store atau App Store.

Press Release ini juga tayang di VRITIMES