Butuh Uluran Tangan, Balita 2 Tahun di Pesawaran Alami Jantung Bocor

2,271 views

PESAWARAN – Perih derita harus diterima balita mungil bernama Aulia Asih Gavaputri (2), buah hati dari pasangan Juli Irawan (26)dan Priska (24), warga Desa Kagungan Ratu, Kecamatan Negeri Katon, yang dari hasil diagnosa Dokter divonis menderita kebocoran pada jantungnya.

Ironisnya, penyebab dari penyakit yang diderita si Balita, diduga akibat Stunting atau menderita penyakit akibat Gizi Buruk, ini dapat dilihat dari perkembangan pertumbuhan tubuh Putri yang tidak normal, hanya sebentar 7 kilo gram saja, yang dalam kondisi balita normal, beratnya paling tidak 9- 10 kilogram.

Atas kondisi kesehatan Putri yang kian melemah dan memprihatinkan tersebut, kedua orang tua, Aulia Asih Gavaputri langsung  membawanya  ke RS GMC, Gedongtataan untuk  menjalani perawatan intensif atas penyakit yang dideritanya tersebut.

“Saat kami mengetahui anak kami dikatakan dokter kena penyakit bocor jantung, saya lihat memang wajah anak saya membiru, karena khawatir makin parah, langsung saya bawa dan dirawat di RS GMC ini,” terang Priska,  Kamis (12/9/2024).

Sedang menurut  Ayah  Aulia Putri, Juli Irawan (27) menuturkan, kalau dalam menjalani perawatan, anaknya sudah bolak balik masuk Rumah Sakit.

” Yang saya ingat sudah 4 kali anak saya itu dirawat di Rumah Sakit, dari RSUD Pesawaran, RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung dan sekarang di RS GMC ini,” jelasnya.

Hanya saja, kata Irawan, yang sangat di sesalkannya BPJS  gratis, yang diberikan  Pemkab Pesawaran, sudah dinon aktifkan atau tidak aktif lagi sejak 2023 lalu, sementara dirinya memiliki keterbatasan ekonomi, yang tidak mampu untuk membayar BPJS reguler.

“Ketika saya mau buat BPJS ke kantor BPJS Kesehatan, kuota BPJS gratis sudah tidak ada, terbentur dengan keadaan ekonomi keluarga yang serba kekurangan ditambah,  kondisi darurat anak saya, yang harus tetap dilakukan perawatan dan pengobatan intensif  di Rumah Sakit, gimana ini, jalan keluar apa lagi yang harus saya perbuat, agar anak saya itu  bisa kembali normal dan sehat ,” ungkapnya sedih.

BACA JUGA :   327 Kepala Sekolah di Pesawaran Ikuti Uji Kompetensi

Apalagi ungkapnya dengan suara parau, setelah Dia mengetahui besaran biaya yang disodorkan RS RSUD Pesawaran, apabila Aulia harus dirawat dengan Kartu BPJS Reguler.

” Uang darimana saya Pak, kalo untuk biaya  operasinya saja sampai sekitar Rp 40 jutaan begitu, belum biaya lainnya, wong untuk hidup keluarga sehari-hari saja, kami kembang kempis,” ungkapnya hampir menangis.

Mungkin tinggal satu lagi, harapan yang dapat membantu dan menolong keluarganya keluar dari penderitaan yang dialaminya tersebut.

” Ya, tinggal uluran tangan dari  Pemerintah Kabupaten Pesawaran dan instansi terkait kesehatan saja, yang bisa memberikan harapan agar Aulia tetap dapat dirawat dan berobat secara intensif di Rumah Sakit, ya tinggal itu lagi,” harapnya pasrah.(rid/feb)