Dosen UTI dan UNILA Kolaborasi PKM Peternakan Sapi di PT Sanjaya Farm Bandar Lampung

1,474 views

LAMPUNG- Dosen Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) bekerjasama dengan Dosen Universitas Lampung (UNILA) melakukan pengabdian kepada masyarakat yang dipimpin oleh Styawati, S.T., M.Cs., dosen Universitas Teknokrat Indonesia sebagai ketua Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM).

Kegiatan dilaksanakan di PT Sanjaya Farm, Sukabumi, Kota Bandar Lampung. Topik yang diangkat kali ini adalah “Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Pupuk Organik dari Feses Sapi pada PT Sanjaya Farm dan Masyarakat Sekitar”.

Kegiatan PKM ini merupakan salah satu rangkaian dari hibah yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI melalui skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun usulan 2023, tahun pelaksanaan 2024.

Dalam kesempatan ini, Tim PKM dipimpin Styawati, S.T., M.Cs., dan 2 dosen sebagai anggota yaitu S. Samsugi, S.Kom., M.Eng., dosen FTIK UTI, dan Lathifa Indraningtyas., yang merupakan dosen program studi Teknologi Pertanian Universitas Lampung.

Tim PKM memilih mitra di bidang peternakan sapi yaitu PT Sanjaya Farm yang beralamat Jalan P. Singkep No 59 LK II Sukabumi Kota Bandar Lampung.

Menurut ketua tim pelaksana penerima hibah dari Kemendikbud Ristek ini, Styawati, kegiatan yang dilakukan terdiri dari beberapa kegiatan yaitu pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk organik dari feses sapi.

Kemudian sistem penyemprotan otomatis dan pengukur suhu otomatis untuk pembuatan pupuk dari feses sapi serta Aplikasi Administrasi PT Sanjaya Farm. Kegiatan pertama yang dilakukan yaitu pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk organik dari feses sapi, kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2024.

Sistem Ini dibangun untuk dapat mempermudah dalam melakukan penyemprotan Mikro Organisme Lokal (MOL) ke kotoran sapi dan kontroling suhu pupuk untuk dapat dipantau kapan pupuk dapat dikemas.

BACA JUGA :   HUT SMSI, Mardiana: SMSI Adalah Keluarga

Kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya adalah pemasangan alat penyemprot MOL dan juga alat monitoring suhu pupuk dari feses sapi. Selain itu akan diberikan pelatihan dan pendampingan penggunaan dan perawatan alat termasuk aplikasi tersebut. Kegiatan tersebut direncanakan akan dilakukan pada akhir bulan September 2024.

“Terima kasih kami sampaikan kepada Kemendikbud Ristek RI yang telah mendanai kegiatan pengabdian masyarakat ini. Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE., MBA. dan Tim LPPM UTI yang selalu mendukung dan memfasilitasi seluruh kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa UTI,” ujar Styawati.

Sementara itu, pihak PT Sanjaya Farm melalui pemiliknya, Ficky, mengucapkan terima kasih kepada Tim Universitas Teknokrat Indonesia yang telah memberi materi dan pelatihan aplikasi yang sangat bermanfaat dalam membantu mengelola pupuk dari feses sapi sampai pupuk layak dijual.

Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. H. Mahathir Muhammad S.E., M.M., menyambut baik program ini. Terlebih lagi teknologi dan aplikasi yang dikembangkan bisa dimanfaatkan secara aplikatif.

Mahathir mendorong semua dosen Teknokrat bisa mendarmabaktikan ilmu pada ranah nyata. Dengan begitu, kemanfaatan ilmu dan teknologi dapat dirasakan masyarakat.

“Khusus untuk membantu pengembangan peternakan sapi, kami mengaku sangat mendukung. Sebab, peternakan semacam ini mesti mendapat pasokan informasi dan teknologi yang bermanfaat,” jelas MahathirMahathir. (hms)