Bandar Lampung – Tim Dosen Pengabdi Universitas Lampung (Unila), hasil kolaborasi pengabdian kepada masyarakat Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Pertanian (FP), dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Dusun Sinar Sari Pekon Selapan, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Sabtu, 13 Juli 2024.
PKM merupakan wujud implementasi tridarma perguruan tinggi yang melibatkan mitra pengabdian, dalam hal ini Kelompok Tani Jaya Lestari. Kelompok Tani serta Kelompok Wanita Tani (KWT) yang hadir dalam edukasi dan sosialisasi kegiatan ini berjumlah 40 peserta, termasuk Ketua Kelompok Tani Nasrudin.
Peningkatan kapasitas Kelompok Tani Jaya Lestari Pekon Selapan dilakukan dengan memberikan edukasi serta penyuluhan kepada anggota dan kadernya.
“Kegiatan bertujuan untuk memanfaatkan daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.), sebagai produk teh herbal yang kaya antioksidan dan bermanfaat untuk penderita diabetes,” ungkap apt. Zulpakor Oktoba, S.Si., M.Farm., selaku Ketua Pengabdi dari Jurusan Farmasi FK Unila.
Tim dosen pengabdi PKM Skema Unggulan tahun 2024 lainnya yaitu Afriyani, M.Farm., dari Jurusan Farmasi FK, Amanda Putra Seta, S.SP., M.P., dari Jurusan Agribisnis FP, dan Syaharani Noer Fathia, S.E., M.Ak., dari Jurusan Akuntansi FEB Unila.
Mereka dibantu tim mahasiswa prodi S-1 Farmasi, yakni Tsania Zahra Taslima, Savira Rahmadanti, Nanda Apri Sani, Putri Adilla, Dina Novriana, Annisa Salshabila, Elza Desma Aulia, Nurrahmi Putri Zaidani, dan Hanif Hibatullah.
Apt. Zulpakor Oktoba yang juga dosen Prodi Farmasi FK Unila mengatakan, daun pandan wangi memiliki kandungan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, di antaranya meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi stres, melindungi tubuh dari penyakit kronis, meredakan peradangan, dan melindungi dari kerusakan oksidatif yang menyebabkan penuaan dini.
Inovasi pembuatan teh herbal dengan memanfaatkan daun pandan wangi dicampur dengan gula alami dari daun stevia (Stevia rebaudiana) yang aman untuk penderita diabetes, serta daun rosemary (Salvia rosmarinus).
“Selama ini, daun pandan wangi hanya dikenal sebagai penambah cita rasa makanan dan belum optimal dalam pemanfaatannya, hanya sebatas digunakan sebagai pewarna kue dan pengaroma minuman,” tuturnya.
Padahal, daun pandan wangi diketahui mengandung senyawa fenolik sebagai antioksidan yang dapat menghambat aktivitas radikal bebas pada tubuh manusia dan dimanfaatkan sebagai minuman untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Selain memberi edukasi terkait pemanfaatan daun pandan wangi sebagai produk teh herbal Parovia, tim PKM mempraktikkan simulasi proses pengolahan simplisia daun pandan wangi kering.
Praktik dimulai dari perlakuan pencucian, pemotongan, pengeringan, sortasi pemilahan daun pandan kering yang laik untuk dijadikan teh, hingga tahap penghalusan dan pencampuran dengan rosemary dan stevia.
Praktik dipandu dosen tim pengabdi Afriyani, M.Farm., hingga proses pengemasan menjadi produk teh herbal siap dinikmati dan dijual dengan didaftarkan sebagai unggulan P-IRT.
Tahapan proses pemasaran produk teh herbal juga disosialisasikan dalam kegiatan PKM ini oleh dosen jurusan Agribisnis Amanda Putra Seta, S.SP., M.P., yang menjelaskan secara gamblang alur proses dan strategi pemasaran produk melalui dunia maya.
Kedatangan tim PKM Unila sangat dinanti dan disambut antusias oleh kelompok tani, terutama ibu-ibu KWT. Melalui PKM dengan metode penyuluhan atau edukasi, masyarakat mendapat wawasan pengetahuan baru terkait potensi tanaman di lingkungan sekitar.
Tak hanya itu, keterampilan baru dalam pengelolaan dan pengolahan produk, serta peluangnya untuk dimanfaatkan juga diperoleh, yang semuanya dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi desa maupun keluarga kelompok tani.
“Inilah tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat. Kami ingin memastikan kapasitas masyarakat dan kesejahteraan meningkat, melalui pemberdayaan potensi daun pandan wangi yaitu pelatihan pembuatan produk teh Parovia©, minuman teh herbal dari campuran daun pandan wangi, daun stevia, dan rosemary,” ujar Zulpakor.
Ke depannya, kami berharap agar masyarakat Kelompok Tani Jaya Lestari Pekon Selapan dapat benar-benar mengaplikasikan hasil sosialisasi ini untuk membuat produk unggulan desa. Seperti halnya menciptakan sesuatu yang betul-betul bisa diterapkan dan diproduksi,” urainya.
PKM Unggulan Unila yang menghasilkan produk dengan pemanfaatan tanaman di pekarangan sekitar warga membuktikan, Unila tidak hanya menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga berkontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi bermanfaat bagi masyarakat. (*)