Bandar Lampung – Universitas Lampung (Unila) sedang mempercepat proyek pembangunan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN), yang bertujuan menjadi Rumah Sakit Pendidikan Riset (RSPR) pertama di Pulau Sumatra.
Proyek ini didukung dana pinjaman dari Asia Development Bank (ADB) melalui proyek Higher Education for Technology and Innovation (HETI). RSPTN Unila diharapkan akan diresmikan pada tahun 2026, atau bahkan akhir 2025.
Menurut Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., Manajer Unit Implementasi Proyek (PIU) HETI Unila, pembangunan RSPTN dan Integrated Research Center (IRC) telah dimulai sejak tahun 2024 dan saat ini sedang fokus pada persiapan peralatan dan pengembangan SDM yang akan mengelola rumah sakit tersebut.
Salah satu keunggulan RSPTN Unila adalah integrasinya dengan pusat riset IRC, yang memungkinkan penelitian langsung dilakukan di tempat. RSPTN ini akan menjadi pusat layanan unggulan untuk berbagai penyakit tropis, endokrinologi, geriatri, dan rehabilitasi medis.
Dr. Intanri Kurniati, Sp.P.K., Sekretaris PIU HETI Unila, menyatakan harapannya agar RSPTN Unila dapat menjadi rumah sakit pendidikan yang berbeda dari rumah sakit swasta, dengan memastikan SDM yang mumpuni.
Dalam pengembangannya, RSPTN Unila ditargetkan akan menjadi rumah sakit tipe C dengan kapasitas 100 tempat tidur pada tahun 2026, dengan rencana berkelanjutan untuk meningkatkan statusnya menjadi rumah sakit tipe B.
Selain memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Lampung dalam bidang kesehatan, kehadiran RSPTN dan IRC Unila diharapkan juga dapat meningkatkan reputasi Unila sebagai world-class university.
Namun, perlu ditegaskan bahwa Unila tidak memiliki keterlibatan langsung dengan pemenang proyek. Unila hanya sebagai tempat dan penerima manfaat dari pembangunan RSPTN, seperti yang disampaikan PPK RSPTN Unila, Andius Dasa Putra, Ph.D.
Dengan dukungan pinjaman dari ADB dan komitmen kuat dari Unila, proyek RSPTN dan IRC ini diyakini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan masyarakat Lampung serta meningkatkan reputasi universitas sebagai pusat pendidikan dan riset yang unggul. (*)