Bareng Menteri PMK, Pj Gubernur Sumsel Hadiri Haul Syech Abdul Qodir di OKU

3,032 views

SUMSEL- Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia (RI) Muhadjir Effendy menghadiri Haul Sulthon Auliya Syech Abdul Qodir Al-Jailani.

Kegiatan ini berlangsung di Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Tegalrejo, Kecamatan Pelita Jaya, Kabupaten OKU (Ogan Komering Ulu) Timur, Rabu (28/2/2024).

“Kami mengapresiasi acara yang dilaksanakan setiap tahun, keluarga besar datang dari berbagai daerah, ini menunjukan semangat kekeluargaan, persatuan dan kesatuan begitu kuat di Provinsi Sumsel,” ucap Fatoni.

Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Menko PMK Muhadjir Effendy MAP di Provinsi Sumsel sekaligus memberikan motivasi dan nasihat yang bisa menjadi pedoman. 

“Selamat datang Bapak Menteri, beliau berkeliling merajut silaturahmi, memberikan nasihat kepada kita semua,” kata Fatoni.

Fatoni menyebut Provinsi Sumsel merupakan daerah yang berkomitmen dalam menjaga iklim kondusif dibuktikan dengan terselanggaranya pemilihan umum yang berjalan lancar, aman dan damai. Hal ini tentunya berkat kerjamsama seluruh stakeholder termasuk masyarakat.

“Terima kasih kepada masyarakat Provinsi Sumsel telah menjaga iklim kondusif, Provinsi Sumsel ini Bapak Menteri dikenal zero konflik, ini kebanggaan bagi kita semua dan akan tetap terus ditingkatkan,” ungkap Fatoni.

Sementara itu, mengawali sambutannya Menko PMK Muhadjir Effendy melantunkan salawat Roqqota Aina yang diikuti oleh ribuan jamaah yang hadir. Menurutnya, salawat yang dikumandangkan akan mendatangkan syafaat melimpah bagi mereka.

“Kita harus ikhlas mendoakan mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta’ala tetap memberi keselamatan, kita dijauhkan berbagai macam azab, kita semua diberikan kemakmuran dan ruang yang luas untuk selalu beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala,” katanya. 

Menko PMK mengakui keberadaan Ponpes Darussalam Tegal Rejo masih tergolong baru dan masih dalam tahap perintisan dengan usia 20 tahun. Dia juga mengimbau pihak pengurus Ponpes Darussalam untuk menambah program studi, membekali para santri dengan ilmu pengetahuan teknologi, di antaranya ilmu STEM (Sains, Teknologi, Engineering dan Matematika).

BACA JUGA :   Rahmat Mirzani Djausal: Politik Uang adalah Musuh Utama Demokrasi yang Harus Kita Lawan Bersama

“Untuk pondok pesantren memang terlalu muda, masih perlu perjuangan. Mudah-mudahan pondok pesantren terus berkembang, apalagi santri saat ini ada 700 santri, mudah-mudahan dapat terus bertambah,” jelasnya. (hms)