Alat Cetak Tekno Klem Dibuat dengan Bahan Baku Polycarbonat

585 views

Tangerang – Sunat dalam bahasa Arab disebut dengan Khitan yang bermakna memotong. Bagi kaum Muslim, sunat merupakan salah satu syarat sholat, yaitu thaharah atau bersuci dari hadas dan najis.

Selain hal itu, sunat mengurangi risiko infeksi penyakit seksual menular seperti human papilloma virus (HPV) dan penyakit seksual menular seperti herpes atau sifilis.

Sebelum ditemukan metode terkini, sunat sempat menjadi momok yang menakutkan bagi anak laki-laki. Rasa sakit, bengkak dan tiduran seminggu membuat banyak anak lelaki untuk takut menghadapi sunat. Bagi pria beragama Islam, sunat merupakan sesuatu yang wajib.

Menurut dr Darsono, hal ini yang membuat dirinya concern dengan urusan Khitan. Hal yang dinilai sebelah mata namun wajib untuk dilakukan oleh pria yang beragama Islam. Langkah awal yang ditempuhnya dengan mulai mempelajari semua metode sunat berikut efeknya yang ada di tingkat nasional dan internasional.

“Saya mempelajari semua metode sunat. Setelah itu saya diminta menjadi pembicara di berbagai seminar tentang sunat. Sunat itu tadinya dinilai sebelah mata namun merupakan hal yang wajib dilakukan semua pria yang mengaku dirinya muslim, ‘katanya dr Darsono kepada wartawan, Jumat, 5 Januari.

Dokter ini menjelaskan dalam setahun ada dua juta lima ratus anak laki-laki di Indonesia yang wajib sunat. Berdasarkan data tersebut dan didorong ingin bermanfaat untuk sesama, pria berkacamata ini mulai melakukan penelitian di tahun 2019.

“Percobaan pertama dan kedua itu gagal. Percobaan dilakukan dengan menggunakan penis dummy yang memiliki berbagai ukuran penis. Untuk menyempurnakannya dengan membaca berbagai tulisan jurnal di dunia internasional. Baru dalam percobaan ketiga saya menemukan metode yang disebut dengan Tekno Klem, “katanya.

Tekno klem ini diciptakan sebagai alat cetak untuk sunat yang di kombinasi dengan sealer (lem kulit) sebagai pengganti jahitan.

BACA JUGA :   Perjuangkan Nasib, Puluhan Ribu Massa Gabungan Honorer K2 - Buruh Bakal Ngeluruk Istana dan DPR

“Sehingga sunat modern saat ini tanpa alat menempel, tanpa perban dan tanpa jahit,” paparnya dengan lugas.

Keyakinan akan temuannya itu juga diperlukan pengakuan dari publik dan komunitas disiplin ilmunya. Selanjutnya dokter muda ini membagikan alat temuannya kepada 60 dokter di seluruh provinsi di Indonesia.

“Masing-masing dokter, saya bagikan lima alat dengan gratis dan kemudian saya minta testimoni dari dokter tersebut dan pasien yang menggunakannya. Syukur sekali tidak ada yang mengecewakan, ” katanya.

Bahan baku dari temuanya yang diberi nama Tekno Klem itu adalah Polycarbonat yang berbahan plastik. Bahan dasar alat ini dipastikan tidak mengandung limbah yang berbahaya.

“Saya pastikan alat itu tidak mengandung limbah b3 yang berbahaya bagi masyarakat karena Polycarbonat itu berbahan plastik, ” tandasnya.