Bandarlampung — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre IV Tanjungkarang melakukan kegiatan kampanye di Stasiun Tanjungkarang dan di atas KA Kualastabas relasi Tanjungkarang-Baturaja untuk mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual. Kegiatan ini juga dilakukan secara serentak di 14 stasiun di seluruh wilayah kerja KAI pada Rabu (29/6).
Pelakhar Kepala Divisi Regional IV Tanjungkarang, Teguh Imam Santoso dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan dari kampanye serentak ini adalah untuk menggugah kesadaran masyarakat agar tidak melakukan tindak kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi umum, khususnya kereta api.
“Kampanye ini penting untuk mengajak kepada masyarakat supaya ketika menggunakan layanan KAI tetap saling menghargai dan menghormati sesama pelanggan. Sehingga dapat terwujud transportasi kereta api yang aman dan nyaman bagi seluruh pelanggan,” ujar Teguh.
Dalam kegiatan ini, Divre IV Tanjungkarang melibatkan Aktivis Perempuan Bandar Lampung dan Komunitas Pecinta Kereta Api Baradipat (Barisan Railfans Divre Empat) untuk ikut menyuarakan pencegahan pelecehan seksual di layanan KAI.
Dalam kampanye tersebut, Divre IV Tanjungkarang melakukan imbauan mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual melalui pengeras suara, spanduk dan poster, mengajak masyarakat untuk menandatangani petisi anti kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi publik dengan membubuhkn tanda tangan dan melalui scan barcode serta membagikan suvenir kepada pelanggan di stasiun Tanjungkarang dan di atas KA.
Sebelumnya, pada Sabtu (25/6), Menteri BUMN Erick Thohir memberikan penghargaan kepada kondektur yang melindungi pelanggan perempuan dari tindakan pelecehan seksual. Menteri Erick juga mengapresiasi tanggapan KAI atas kejadian tersebut. Ia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tidak ragu melaporkan kepada petugas jika ada indikasi pelecehan seksual.
Divre IV Tanjungkarang akan terus melakukan sosialisasi lebih lanjut agar semakin banyak masyarakat yang teredukasi terkait menjaga kesopanan di transportasi kereta api.
Teguh mengatakan, petugas KAI baik di stasiun maupun di atas kereta api akan terus bersiaga jika terjadi tindak kekerasan dan pelecehan seksual. Meski demikian, KAI juga tetap meminta pelanggan agar tetap waspada dan melaporkan kepada petugas jika terjadi tindakan kekerasan dan pelecehan seksual.
Senada disampaikan oleh Perwakilan Aktivis Perempuan Bandar Lampung, Silviana SH, MH dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan kampanye stop kekerasan dan pelecehan seksual di lingkungan stasiun dan di atas KA dan mendukung kegiatan kampanye ini agar terciptanya kenyamanan dan mewujudkan moda teransportasi pilihan masyarakat yg aman, nyaman dan sehat.
“Melalui kampanye serentak Cegah Tindak Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik ini, kita mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang menyenangkan bagi pelanggan saat bepergian menggunakan KA Rajabasa dan Kualastabas,” tutup Teguh. (btik/feb)