Susul Yusrizal, Sudarsono Hengkang Dari Partai Demokrat Lampung

2,724 views

BANDARLAMPUNG- Dibawah kepemimpinan Edi Irawan Arief, Internal Partai Demokrat Lampung terus bergejolak!

Hanya dalam hitungan hari, 2 kader PD hengkang dari partai berlambang mercy itu.

Ya, beberapa hari lalu, pendiri Partai Demokrat Lampung Utara, M.Yusrizal pamit. Kali ini giliran Wakil Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Lampung Sudarsono juga mengundurkan dari.

Surat pengunduran diri itu ditandatangani pada 25 April 2022 Lalu diatas materai 10.000.

“Dengan ini menyatakan mengundurkan diri dari anggota dan kepengurusan DPD Partai Demokrat Provinsi Lampung,” begitu bunyi surat yang ditulis Sudarsono. 

Atas hal ini, Sudarsono mengatakan bahwa dirinya sudah bulat untuk meninggalkan partai yang pernah dibesarkannya itu.

Ya, Sudarsono pernah menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kota Metro, Lampung di kurun waktu 2008 – 2015.

Pada periode 2008 – 2013, Sudarsono berhasil mendudukkan 5 orang sebagai anggota DPRD Metro. Saat itu, Sudarsono didapuk sebagai ketua dewan.

Setelah itu, pada pileg 2014, Partai Demokrat Metro memperoleh kursi yang sama dengan yang diraih PDI Perjuangan, yakni 4 kursi yang menempatkan Sudarsono menjadi Wakil Ketua DPRD Metro.

Usai nahkoda Demokrat beralih dari Wakil Ketua Kadin Lampung itu, perolehan kursi Partai Demokrat Metro anjlok. Saat ini, Demokrat terlempar dari kursi pimpinan DPRD Metro lantaran hanya mampu meraih 3 kursi anggota dewan.

“Sekarang saya sudah tidak ada kaitan dengan demokrat lagi,” ucap pria yang akrab disebut Lek Dar itu.

Kenapa mundur?

“Tadinya saya berharap ada perubahan yang baik di tubuh PD Lampung lewat Edy Irawan (Ketua DPD PD yang sekarang). Tapi ternyata justru yang terjadi sebaliknya. Hal ini tidak baik untuk demokrasi, makanya lebih baik mundur,” ucapnya.

Ia juga menyinggung kuatnya intervensi yang dilakukan Ketua DPD PD Lampung Edy Irawan Arief dalam Muscab serentak PD Lampung beberapa waktu lalu.

BACA JUGA :   YJI Lampung Gelar Senam Jantung Sehat Remaja dan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar

“Sudah tidak ada demokratis-demokratisnya lagi di PD (Lampung),” tukasnya. (rif/jar)