METRO- Wakil Walikota Metro Qomaru Zaman beri arahan pada rapat tim terpadu penanganan konflik sosial, yang diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di Aula Kelurahan Yosodadi, Senin (13/12/2021).
Diketahui, konflik muncul sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia, yang muncul sebagai reaksi atas pertentangan yang terjadi antara kehendak individu yang satu dengan yang lain. Terlebih ditengah kehidupan bermasyarakat, yang terdiri dari beraneka ragam suku bangsa, bahasa dan budaya seperti Negara Indonesia.
Pada kesempatan itu, Rosita, Kepala Badan Kesbangpol melaporkan maksud dan tujuan diadakannya kegiatan tersebut yakni untuk meminimalisir terjadinya konflik dengan cara membangun sinergitas dengan baik.
Sementara itu Wakil Walikota Qomaru berharap melalui kegiatan tersebut dapat mengevaluasi tugas terkait upaya untuk mengantisipasi konflik sosial melalui sistem peringatan dini, respon cepat dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan cara damai, memberikan penjelasan kepada publik terkait gangguan keamanan yang terjadi serta sebagai sarana untuk melaporkan perkembangan situasi keamanan dan ketertiban di Kota Metro yang kita cintai ini.
“Upaya tersebut dilakukan guna mewujudkan pelaksanaan penanganan konflik sosial masyarakat sehingga tercipta situasi yang aman, tertib dan tenteram agar pembangunan di Kota Metro dapat berjalan sesuai dengan apa yang di cita-citakan bersama demi terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, terkait dengan penyelenggaraan rapat tim terpadu penanganan konflik sosial ini, Qomaru mengajak untuk senantiasa bekerjasama, mencegah berkembangnya Gangguan Keamanan di Kota Metro dan Lampung pada umumnya dengan meningkatkan koordinasi diantara unsur Pimpinan Daerah, mulai dari tingkat Kelurahan, Kecamatan, sampai ke tingkat Kota secara berjenjang bersama dengan TNI/ POLRI, Kementerian Agama, dan institusi terkait untuk mendeteksi serta mencegah berkembangnya Gangguan Keamanan serta penangangan penyebaran konflik sosial.
Selanjutnya memberdayakan peran para alim ulama, agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, guna mengantisipasi munculnya gerakan dari individu atau masyarakat, menghimbau untuk tidak mudah terprovokasi terhadap paham dan ideologi yang disebarkan oleh segelintir individu atau se-kelompok orang yang tak bertanggung jawab.
“Saya minta kepada segenap anggota Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial untuk dapat mengikuti rapat ini dengan sebaik-baiknya, dan jika terdapat hal-hal yang kurang dimengerti segera untuk dicarikan solusi pemecahannya secara bersama, menciptakan suasana saling pengertian dan saling menghormati di antara umat beragama, serta menjaga silaturahmi dan kerjasama yang baik dan harmonis, sehingga kondisi Kota Metro yang kondusif ini dapat terus kita pertahankan, ” ujarnya. (kom)