LAMPUNG- Presiden Joko Widodo menemui pengurus BARA JP DPD Lampung dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Lampung saat akan kembali ke Jakarta di Bandara Raden Intan sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis (2/9/2021).
Wakil Ketua Bara JP Lampung, Faisal mengatakan bahwa Bara JP memberikan masukan dan saran kepada Presiden demi lajunya pemerintahan yang lebih baik.
“Sebagaimana mata dan telinga, tugas kami menjadi mata dan telinga Presiden,” kata Faisal.
Pada kesempatan itu, pihaknya memanfaatkan waktu yang diberikan sekitar 15 menit kepada Bara JP untuk berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo sebelum beliau lepas landas ke Jakarta.
Faisal menyampaikan beberapa hal dari progres vaksin di Provinsi Lampung dan memberi masukan terkait program kartu sembako dan ketahan pangan.
“Kami juga memberi masukan terkait kartu sembako, banyak hal yang perlu diperbaiki dari mekanisme bank penyalur sampai pengawasan yang dilakukan tikor pangan yang tidak jalan bahkan terindikasi pihak-pihak tersebut menambah program tersebut makin jauh dari harapan pak presiden,”katanya.
Bara JP juga menyampaikan penyaluran bantuan sosial terkait program tersebut agar dapat dikembalikan ke Bulog.
“Apa lagi dalam 2 tahun terakhir ini tingkat penyerapan Bulog terhadap gabah petani dan beras saat panen raya tidak maksimal ,sehingga mengakibatkan harga gabah pada tingkat petani sampai Rp 3.000 paling terendah.Karena lemahnya penyerapan gabah petani dan Bulog kesulitan melakukan perputaran barangnya dari musim satu ke musim berikutnya,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Faisal mengungkapkan bahwa Presiden terkejut dan mempertanyakan bagaimana program tersebut tidak sesuai harapannya, dimana program sembako itu sendiri diharapkan sebagai jaring pengaman sosial, perbaikan stunting dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Selain itu, mendorong E-Warung menjadi warung modern untuk melawan toko swalayan yang sudah masuk sampai desa, serta mendorong perputaran ekonomi lokal dan menjaga stabilitas harga pangan. (din/dit)